Blog Jambi Informasi jambi by a - One

Selayang Pandang

My photo
Sikapur Sirih ~ Selamat datang di Blog Informasi Jambi dari Yudi a-One. Sebelumnya Saya mau ngucapin banyak-banyak terima kasih pada kalian semua yang sudah ngunjungin blog saya ini. Blog ini saya buat dengan upaya untuk memuat segala sesuatu tentang Informasi Provinsi Jambi, yang mungkin kalian ada yang belum tahu, terutama buat sahabat dari luar provinsi jambi, dalam bentuk tulisan. Tak lupa pula rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena saya telah diridhoi kemampuan, kesehatan dan kelebihan oleh-Nya untuk dapat terus menjalankan hidup ini, mengembangkan ilmu yang saya punya, dan juga kesempatan untuk dapat membagikan informasi yang ada di jambi dan sedikit catatan atau pun coretan sampah tentang diriku dalam blog kecil nan sederhana ini. Semoga semua hal yang sudah saya muat di blog Informasi Jambi ini, bisa bermanfaat bagi kita semua.

Blog

Showing posts with label Informasi Jambi. Show all posts
Showing posts with label Informasi Jambi. Show all posts

5/31/11

Mesjid Agung Jambi

0 komentar
Menyusuri Kota Jambi rasanya tidak lengkap bila tidak mengunjungi Mesjid Agung Jambi, Mesjid kebanggaan Kota Jambi yang biasa di sebut dengan Mesjid Agung Al Falah Jambi, Bahkan juga terkenal oleh masyarakat dengan sebutan mesjid seribu tiang, padahal jumlah tiangnya Cuma 256 tiang tapi di sebut dengan Mesjid Seribu Tiang, hehe mungkin karna arsitekturnya menonjolakan tiang – tiang yang berjejer rapi seolah – olah tiangnya tampak seperti seribu kali ya.

Tanah Lokasi tempat berdirinya Bangunan Mesjid Agung Jambi, konon diyakini Bekas peninggalan Pusat Kerajaan Melayu Jambi, namum pada tahun 1885 dikuasai penjajah belanda dan dijadikan pusat pemerintahan atau benteng belanda.

Saya ingin cerita sedikit tentang Sejarah pembangunan Mesjid Agung Al Falah Jambi dimana rencana Pembangunan diawali pada tahun 1960-an yang di pelopori oleh Pemda Jambi beserta Tokoh Agama Jambi, dan baru dilaksanakan tahun 1971 dan anehnya desain mesjid agung jambi ini, awalnya arsitekturnya di syaibarakan, dan yang mengagetkan, arsitekturnya di desain oleh orang non muslim, Masjid yang berdiri diatas tanah seluas + 26.890 M2 atau + 2,7 Ha, Luas Bangunan Masjid 80 x 80 M =6.400 M2, dengan daya tampung 10 ribu jamaah.

Bentuk bangunan mesjid agung jambi sampai dengan sekarang masih tetap mempertahankan bentuk asli bangunan awal, kalupun ada perubahan, atau renovasi hanya pada penambahan ukiran pada mihrab imam, tidak merombak bentuk awal Masjid.

Masjid Agung Jambi di Resmikan pada 29 September 1980 Presiden RI Ke 2 Soeharto, dan lokasi Masjid Agung Al Falah Jambi di Jln. Sulthan Thaha No.60 Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Tepatnya di dekat Pasar Tradisional Angso Duo Jambi.

Nah Bagi yang berkunjung ke jambi jangan lupa ya sempatkan mampir ke mesjid kesayangan kota jambi ini, dan nikmati sholat yang di hembuskan dengan angina segar dari luar,, yang membuat sholat anda tersa sangat khusuk.

Read more

2/17/11

Nikmatnya Canda Tawa Di Tanggo Rajo Jambi

0 komentar
Sejak menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di jambi, saya banyak mendapat teman, yang berasal dari beberapa daerah yang ada di kabupaten provinsi jambi, biasanya kami sehabis pulang dari kampus langsung ingin bersantai ria dan bercanda tawa di tepi sungai batang hari, tempat ini, dinamakan oleh masyarakat jambi dengan sebutan tanggo rajo dan lebih popular di kalangan remaja jambi yaitu ancol jambi.

Untuk Menikmati canda tawa sesama teman dan bersantai Tanggo Rajo memamg tempat yang tepat bagi saya ataupun remaja jambi. Karena Tanggo rajo merupakan kawasan yang sering dikunjungi sebagai tempat rekreasi keluarga untuk dapat menikmati panorama Sungai Batanghari, memancing, atau menikmati jajanan di sepanjang jalan raya di pinggir sungai. Sambil melepas lelah dari aktivitas.

Tanggo Rajo berada di Kawasan Rumah Dinas Gubernur Jambi, Jl. Sultan Thaha, Kecamatan Pasar Jambi. Dari Tanggo Rajo inilah tiap tahun Gubernur melambaikan bendera start dalam event tahunan Lomba Perahu Tradisional, dalam rangka HUT RI, 17 Agustus.

Saya sangat senang berada di kawasan tango rajo, Karena Menikmati jajanan yang murah, enak dan pas di kantong mahasasiwa seperti saya, apa lagi menu jajanan yang ada di tango rajo sangat variatif, dan menggoda selera,

Sekarang areal tanggo rajo sedang dalam tahap renovasi oleh pemda jambi, semoga tempat pavorit saya untuk bercanda dan bersantai akan semakin nyaman untuk di kunjungi.

Read more

2/13/11

Jambi TV, Kebanggan Kito

0 komentar
Jambi TV, Kebanggan Kito - Provinsi Jambi telah memiliki stasiun televisi daerah yang sering kita jumpai di layar kaca kita khususnya di provinsi jambi, yang masyarakat kenal dengan nama Jambi Tv. Jambi TV adalah sebuah stasiun televisi swasta regional pertama di Provinsi Jambi. Jambi TV berkantor di Graha Pena Jambi Independent, Jalan Jenderal Sudirman, No. 100, Kel. The Hok, Kec. Jambi Selatan, Jambi.

Jangkauan Jambi TV meliputi Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, dan sekitarnya. Jambi TV melakukan siaran selama 14 jam, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Stasiun televisi ini dimiliki oleh Grup Jawa Pos, yang juga memiliki afiliasi surat kabar dan stasiun televisi di Indonesia. Sebagai Anak Jambi, saya berpatut berbangga akhirnya Propinsi Jambi yang dikenal dengan slogan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Akhirnya mempunyai Satasiun Televisi Regional sendiri,

Saya sangat senang dengan munculnya Jambi Tv, karena paling tidak Jambi TV telah mendorong semangat kemajuan masyarakat Propinsi Jambi untuk bersaing dalam membangun peradaban yang lebih baik. Tidak melupakan unsur-unsur budaya jambi yang sekarang malah di kalahkan dengan budaya luar, yang banyak di tonton masyarakat jambi, alhasil Masyarakat jambi malah banyak mengadopsi budaya dari dunia barat,

Malahan masyarakat jambi lebih hafal judul-judul sinetron daripada hal-ihwal kedaerahan milik mereka sendiri. Kemungkinan inilah yang membuat para pelaku pertelevisian di propinsi Jambi tak mau ketinggalan meluncurkan Jambi TV dengan semangat slogan “kebanggaan kito”.

Sesuai dengan usianya yang masih sangat muda, maka jangkauan siaran Jambi TV pun masih meliputi Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, dan daerah di sekitarnya. Saat ini Jambi TV melakukan siaran selama 14 jam, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Ada banyak program yang ditawarkan oleh Jambi TV. Walau berita masih mendominasi seluruh kwartal acara, tetapi seluruh siaran sudah hampir menaungi semua elemen masyarakat Jambi. Mulai dari masyarakat bisnis, politikus, hingga kontens remaja.

Seperti "Seputar Jambi", Program berita utama Jambi TV yang disiarkan setiap hari pada pukul 19.00 WIB. Ini merupakan tontonan yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Jambi yang haus informasi mengenai segala peristiwa daerahnya masing-masing.

"Detak Jambi", yang disiarkan setiap hari pada pukul 12.30 WIB dan "K3 (Kaba Kampung Kito)", yaitu program berita berbahasa Jambi yang disiarkan setiap hari pada pukul 15.00 WIB.
Di samping itu juga ada pula program Dialog Interaktif Jambi TV, LipSus, Bursa Niaga, Road To School, Total Sport Jambi TV, Mitos (Tah Iyo Tah Idak) hingga acara-acara hiburan, seperti Gelar Wayang Semalam Suntuk, Bintang Dangdut Jambi TV, Bintang Pop Jambi TV, Urband Band Jambi TV Competition 2010, dan masih banyak program jangka pendek lainnya.

Sebagai stasiun TV swasta pertama dan satu-satunya di Jambi (untuk saat ini) tentu masih banyak terdapat kekurangan di sana-sini. Seperti jam mengudara yang hanya pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB setiap harinya, di tambah content siaran yang masih sederhana.

Namun demikian, Semoga kedepan Jambi Tv dapat lebih exsits dalam membaerikan informasi kedaeraan khusunya daerah jambi agar membangun semagat bagi masyarakat propinsi Jambi untuk tetap mencintai budaya jambi.
Read more

1/27/11

Jambi : Lebih Mengerikan Dari Crop Circle di Sleman

1 komentar
Jambi : Lebih Mengerikan Dari Crop Circle di Sleman - Berita heboh Crop Circle di Sleman, yang di muat beberapa media tergolong sangat luar biasa antusias masyarakat Indonesia, untuk mengetahuinya, Padahal di belahan bumi Sumatera telah terjadi sesuatu yang lebih heboh dari Crop Circle. Gila. Nya ini menyankut semua masyarakat di Dunia. Yaitu kerusakan hutan di jambi.

Kerusakan hutan di Propinsi Jambi, sebagian besar disebabkan oleh kegiatan perambahan hutan secara besar-besaran. Sadis,,dari tahun ke tahun tingkat kerusakannya semakin menjadi-jadi dan ditengarai dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk keuntungan pribadi.

Seharusna ini harus dilakukan audit atas luas lahan hutan di Jambi untuk mencegah meluasnya kerusakan, terutama yang dilakukan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

Oleh karena itu, seharusnya ada audit lahan hutan, supaya jelas kondisi hutan saat ini, mengerikan kalau hutan di jambi habis semua, yang rugi kan kita semua,, jadi mohon untuk para aparatur Negara khususnya Kementerian Kehutanan tolong cepat atasi masalah hutan yang ada di sumatera.

Read more

8/13/10

SCTV Bentuk Stasiun Televisi Lokal di Jambi

0 komentar
Kabar Gembira Bagi Warga Jambi SCTV akan membentuk stasiun televisi lokal di Jambi, sekaligus memenuhi ketentuan Undang-undang Penyiaran. Ini merupakan stasiun televisi lokal SCTV yang ke-15. Komitmen SCTV ini tertuang dalam evaluasi dengar pendapat (EDP) yang diselenggaran KPI Pusat dengan SCTV Jambi di bawah bendera PT Surya Citra Ceria, baru-baru ini.

Dalam EDP tertuang bahwa SCTV berkomitmen mengangkat potensi daerah, baik dari segi kultur budaya maupun pemberitaan. Sejumlah tokoh masyarakat Jambi, seperti ulama Sirajudin berharap kehadiran SCTV bisa membawa perubahan perilaku warga Jambi ke arah yang lebih baik. Itulah sebabnya, Sirajudin berharap siaran SCTV selalu mengutamakan etika dan budaya lokal.

Mewakili SCTV, Yeni Priyana menjamin siaran lokal SCTV akan terwujud 10 persen dalam tahun pertama. Seperti diketahui, SCTV telah mengudara di Jambi sejak 1994. Dengan masuknya muatan lokal, diharapkan bisa lebih diterima masyarakat Jambi.(ULF)



Dikutif dari berita.liputan6.com
Read more

8/6/10

Kegiatan Hari Pertama HBA jadi Gubernur Provinsi Jambi

1 komentar
Gubernur Provinsi Jambi 2010Hari pertama jadi Gubernur Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) datang ke kantor pukul 08.00 WIB. Kemudian pada pukul 10.00 WIB, HBA mengadakan rapat koordinasi membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana strategis (renstra) daerah. Sayangnya sejumlah SKPD justru terlambat datang di rapat tersebut.

"HBA datang pagi-pagi sekitar pukul 08.00. Hanya sekitar dua menit saja terlambat," ujar Iskandar, Humas Provinsi Jambi. Rapat Koordinasi SKPD digelar di di Ruang Pola Kantor Gubernur. Dalam rapat tersebut, HBA datang tepat waktu, sementara beberapa SKPD ada yang menyusul belakangan.

HBA juga menyampaikan akan menyelesaikan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP). Beberapa program jangka pendek akan dilaksanakan dengan anggaran berasal dari dana tersebut.

Program mendesak yang harus dilakukan satu di antaranya perbaikan jalan-jalan rusak. Perbaikan itu sendiri akan dilakukan dengan cara menambal jalan-jalan yang berlubang. Guna persiapan hari raya, targetnya pada Lebaran jalan sudah diperbaiki untuk kelancaran arus lalu-lintas.

"Diharapkan Lebaran nanti jalan sudah selesai dan bisa digunakan," jelas Hasan Basri Agus kepada wartawan, Rabu (4/7). Proses penambalan jalan-jalan rusak itu sendiri, menurut HBA dananya berasal dari RAPBDP.

HBA sendiri, pada hari perdana setelah menduduki jabatan Gubernur langsung melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Bersama jajaran SKPD, seusai rapat koordinasi dirinya melihat kondisi jalan yang rusak di sepanjang Jalan Lingkar Barat, Jalan Lingkar Selatan serta pembuatan saluran air di daerah Paal Merah Lama.

Kepada wartawan, Kadis Pemukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Jambi Nino Guritno mengatakan perbaikan jalan lingkar akan dilakukan sepanjang 22 kilometer.

Dana untuk pembangunan itu sendiri sebenarnya sebenarnya sudah ada, sumbernya berasal dari Bank Dunia. Namun saat ini dana tersebut belum turun, untuk itu pihaknya terpaksa baru menimbun jalan rusak terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kecelakaan. "Dana dari Bank Dunia besarnya Rp 94 miliar," kata HBA.

Seperti telah diketahui, sepanjang Jalan Lingkar Barat-Selatan kondisi ruas jalan telah rusak berat dan perlu perbaikan karena banyak menimbulkan kemacetan akibat truk yang terperosok lubang.

Dalam inspeksi lapangan yang dilakukan oleh HBA itu, saluran air dan drainase juga didapati ketidakberesan. Proyek saluran air Jalan Abdurahman Saleh Paalmerah Lama, tepatnya dekat Perumahan Liverpool juga tidak jelas.

Saluran sepanjang 410 meter yang berada di jalan nasional ini seharusnya bukan menjadi garapan Pemkot Jambi. Namun proyek senilai Rp 461,89 juta ini digarap oleh Pemkot dengan pelaksana CV.Manunggal Sakti. "Mubazir," kata HBA. Dirinya mengatakan program tersebut sebaiknya dikoordinasikan dengan pihak kota terlebih dahulu.

Dikatakan HBA, sementara untuk apa saja yang akan menjadi program pembangunan jangka panjang, HBA belum bisa mengatakan. Dirinya akan melakukan evaluasi terlebih dahului untuk anggaran pembangunan. "Nanti akan ada rapat untuk evaluasi. Setelah itu akan ada rapat koordinasi untuk pembangunan," jelasnya.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Effendi Hatta juga mengatakan hal senada supaya tidak menjadi temuan yang tumpang tindih dan saling menyalahkan, proyek saluran sebaiknya dilanjutkan dan dikoordinasikan lagi.

Selain berkoordinasi dengan pengusaha batubara dan CPO, Pemprov Jambi juga akan berkoordinasi secara terus menerus dengan Pemkot Jambi. Khususnya mengenai pembuatan drainase di beberapa lokasi agar saat terjadi hujan lebat tidak mengakibatkan banjir.

HBA menjelaskan, bahwa jalan lingkar selatan yang notabene jalan nasional akan segera diperbaiki sehingga arus lalu lintas truk menuju ke Pelabuhan Talang Duku tidak tersendat. Apalagi beberapa hari lagi sudah memasuki bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

dikutip:jambiekpres.blogspot.com
Read more

Latar Belakang Gubernur Jambi Hasan Basri Agus

0 komentar
Latar Belakang Gubernur Jambi Hasan Basri Agus - Nasib seseorang kadang tidak pernah disangka-sangka. Hal itulah yang dialami Hasan Basri Agus (HBA), anak kampung asal Desa Sungai Abang yang kini menjadi Gubernur Jambi untuk periode 2010-2015.

Teman Hasan semasa masih kecil, Abdul Mutolip atau yang kerap disapa Tolip, mengaku bangga dengan keberhasilan HBA saat ini. Tolip mengenang peristiwa beberapa tahun silam saat HBA dikabarkan lulus seleksi di Akademi Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD). Saat itu tak terbayangkan jika seorang anak lulusan pesantren, ikut tes di APMD dan bisa diterima.

Melihat namanya ada di pengumuman, Hasan menurut Tolip langsung lari dari tempat tersebut dan pulang ke rumahnya. Saking gembiranya, Hasan bahkan tidak sadar jika sudah sampai di rumah. "Tidak tahu pasti berapa jauh lokasinya, namun itu adalah ekspresi kegembiraan yang Hasan ceritakan kepada saya," ungkap Tolip.

Sosok kepemimpinan HBA menurut Tolip memang sudah terlihat sejak kecil. Bakat dan jiwa kepemimpinan itu seperti warisan tidak langsung dari orangtua dan datuknya (kakek, red). Berdasarkan penuturan Tolip dan Kadus Sungai Abang Samsuri (68), ayah Hasan adalah Agus bin Demat.

Samsuri dan Tolip menyatakan, Agus adalah seorang Kepala Desa yang memimpin Desa Sungai Abang Selama 32 tahun. Dari lamanya memimpin ini, jelas bahwa Agus adalah sosok pemimpin yang dipercaya oleh warganya. "Apa yang diperintahkan kepala desa, warga pasti menurutinya," ujar Samsuri.

Pernyataan Samsuri ini dikuatkan Tolip. Menurutnya, Datuk dari HBA juga dahulunya memangku jabatan sebagai seorang kades. "Jadi ini sudah turun temurun. Saat ini, HBA telah duduk menjadi gubernur," paparnya.

Samsuri juga menambahkan, HBA yang juga masih kerabat jauh dengannya merupakan sosok yang rajin dan tekun. Selain itu, ia merupakan sosok yang agamis, dan jebolan dari pesantren.

Kegiatannya keseharian HBA kecil adalah banyak membaca. Ini dilakukan sepulang sekolah saat di rumah, bahkan saat akan tidur.

Menurut Samsuri, dalam pergaulan, setelah menjabat sebagai Bupati Sarolangun, HBA tetap tidak membedakan apakah itu orang miskin ataupun orang kaya. Selain itu, ia juga perhatian dengan orang yang tidak punya, sebab dahulunya HBA juga bukan berasal dari keluarga berada.

Perjalanan karir HBA diawali dari level bawah sebagai PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Kemudian perlahan karir anak asal Sungai Abang ini meningkat hingga sempat menduduki sejumlah jabatan. Mulai dari Sekwilcam Muara Bulian, kemudian Kasubbag pada Biro Tata Pemerintahan Setda, Camat Perwakilan Muaro Sebo dan Camat Mersam serta Camat Muara Tembesi.

Kiprah HBA juga semakin terlihat ketika diberi amanah sebagai Kepala Kantor Catatan Sispil Bungo Tebo, dilanjutkan dengan menjadi Pj Asisten II Setda Batanghari kemudian menduduki posisi sebagai Sekretaris Daerah Kota Jambi. HBA juga sempat mengembang tugas sebagai Kepala Biro Kepegawaian Provinsi Jambi sebelum terpilih sebagai Bupati Sarolangun periode 2006- 2011.

Jambiekpres.blogspot
Read more

8/3/10

Profil Gubernur jambi 2010 -2015 | Hasan Basri Agus

0 komentar
Profil Gubernur jambi 2010 -2015  |  Hasan Basri AgusProfil Gubernur jambi 2010 -2015 | Hasan Basri Agus ~ Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik pasangan Gubenur dan Wakil Gubernur Jambi periode 2010-2015 Hasan Basri Agus dan Fachrori Umar dalam sidang paripurna istimewa DPRD Provinsi Jambi, Selasa (3/8).

Hasan Basri Agus yang memenangi Pilkada pada 19 Juni 2010 menggantikan Gubernur Jambi sebelumnya H Zulkifli Nurdin. Nurdin telah menjabat dua periode. Nah bagi yang ingin tahu profil Gubernur jambi Proode 2010 – 2015 di bawah ini..

Profil Gubernur Jambi 2010 -2015 Hasan Basri Agus

Tempat/Tanggal Lahir Sungai Abang, 1953
Agama Islam
Pendidikan SD Sungai Abang 1968
MTs Pesantren As'ad Olak Kemang Jambi 1975
SMA Muhammadiyah Jambi 1977
APDN Jambi 1980
S1 Universitas Sumatera Utara 1988
S2 LPMI Jakarta 2000
Nama Bapak H. Agus D
Nama Ibu Hj. Mo'ah
Nama Istri Yusniana
Nama Anak Erwin Afriyanti, S.Kom
Diah Agusrin
Nama Cucu Nyimas Assila Azzahra
Nyimas Nayla Mumaira
Alamat Rumah Jl. H. Ibrahim N. 76 RT. 18 Kel. Rawasari Kec. Kota Baru Jambi.

Pengalaman Pekerjaan
1.
1975 PNS Dinas Kesehatan Prop. Jambi, 1975
2.
1-6-1988 Sekwilcam Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari 1988
3.
8-8-1988 Kasubag Biro Tata Pemerintahan Sekda Provinsi Jambi 1988
4.
10-10-1988 Camat Perwakilan Muaro Sebo Kab. Batanghari 1988
5.
8-9-1989 Camat Mersam, Kab. Batanghari 1989
6.
12-12-1990 Camat Kec. Muara Tembesi, Kab. Batanghari 1990
7.
26-5-1994 Kepala Kantor Catatan Sipil Tk. II Bungo Tebo 1994
8.
10-5-1996 Pj. Asisten II Sekwilda Tk. II Batanghari 1996
9.
1-2-1997 Kepala Biro Kepegawaian Sekwilda Provinsi Jambi 1997
10.
13-10-1999 Sekda Kota Jambi 1999-2006
11.
Juli 2006 Bupati Sarolangu 2006-2011 - Sekarang
PENGALAMAN DIKLAT STRUKTURAL
No
Nama Diklat
Tempat/Tahun
Penyelenggara
1.
Sepala Jambi 1993 Jambi 1993
Diklat Prov. Jambi
2.
Sepadya Jambi 1995 Jambi 1995
Diklat Prov. Jambi
3.
Spamen Jakarta 1999 Jakarta 1999
Depdagri
RIWAYAT KEPANGKATAN.
PENGHARGAAN DAN TANDA JASA YANG PERNAH DITERIMA
No
1.
Satya Lencana Karya Satya XX
1999
Presiden RI
2.
Lencana Panca Warsa
2003
Ka. Kwarda Prov. Jamb
3.
Pegawai Negeri Sipil Teladan RI
2003
MenPAN RI
4.
Lencana Manggala Karta Kencana
2004
Ka. BKKBN RI
5.
Lencana Dharma Sakti Pramuka
2007
Ketua Kwarnas
6.
Penghargaan Pembangunan Bid. Pertanian
2007
Mentan RI
7.
Lencana Melati Pramuka
2007
Ketua Kwarnas
8.
Lencana Karya Satya XXX
2007
Presiden RI
9.
Tropi Raksaniyata Menuju Indonesia Hijau
2007
Meneg LH RI
10.
Setiakawan Award
2007
Menteri Sosial RI
11.
Leadership Award
2007
Menpan RI
12.
Adhitya Mahadyayodha
2007
Menteri Sosial RI
13.
Akutila Dharma Bhakti Utama I
2008
Jaksa Agung RI
14.
Satya Lencana Wira Karya
2008
Presiden RI
15.
Piagam Tanda Kehormatan Satya Lencana Pembangunan
2008
Presiden RI
16.
Satya Lencana Pembangunan Bid. Pertanian Presiden RI
2008
Presiden RI
17.
Satya Lencana Pembangunan
2008
Presiden RI
18.
Pamong Award atas Pengabdian dan Dedikasi Bid. Pemerintahan
2008
Mendagni
19.
Penghargaan Kosgoro 1957
2008
DPP Kolektif Kosgoro 1957
20.
Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional
2009
Presiden RI di Istana Negara Jakarta
21.
Bintang Jasa Utama
Presiden RI
22.
Lencana Permata Bangsa
2009
Kejaksaan Agung RI.



Read more

7/29/10

Info jambi Oh info jambi

0 komentar
JambiInfo jambi Oh info jambi,, judulnya aneh ya,,, maaf ya,,, malam ini aku pingin coret – coret saja yang ngak penting banget,, info jambi oh info jambi..haha itulah yang ada di pikiran ku,,, saat ini.. kenapa Info Jambi Oh Info Jambi ?

Flash Back Sebentar… Tiga bulan yang lalu sebenarnya aku ingin membuat blog Informasi Jambi ini, hanya seputar tentang rasa cintaku kepada provinsi jambi, yang kumuat dalam tulisan, ya hanya sebatas info jambi yang aku tahu, tapi………….! Entah mengapa tanpa kusadari tiba – tiba aku ingin terhanyut di dunia blogger,, mungkin rasa penasaranku.

Wajar kali ya,, ? kok wajar hehe,, pertama, aku emang cinta Jambi, karena jambi lah tempatku di besarkan,,dari situ aku ingin menulis di media internet tentang seputar yang aku alami di provinsi jambi…

Kedua, selama aku membuat blog gratisan ini, tambah lama kok aku tambah senang bisa berbagi info seputar jambi.. ntah itu mau di baca orang lain atau ngak aku ngak peduli,, yang penting aku ingin nulis di blog kecilku ini.

Ketiga, selama aku menjalani dunia blogspore tanah air aku banyak mendapat ilmu tentang dunia internet khususnya dalan website ataupun blog, di situ aku menjadi penasaran banget,, karena media internet bukan lagi dunia maya melainkan bisa di bilang dunia nyata, karena pengguna internet telah benar memamfa’atkanya sebagai ruang nyata, sekalipun tidak berinteraksi fisik setidaknya terjadi beberapa pergumulan gagasan atau ide. Kerena dengan internet kita bisa menemukan mulai dari informasi, ilmu pengetahuan, buku terbaru, uang dan bisnis.

Dan akhirnya ku putuskan Blog informasi jambi yang tadinya hanya sebagai blog pribadiku untuk menyimpan tulisan rasa cintaku kepada provinsi jambi yang akan kumuat dalam tulisan, akhirnya kujadi kan sebagai sarana berbagi info jambi, walaupun di artikel itu ada sebagian kucomot dari beberapa website lain..(copas) ngak papa ya, namun tujuan ku hanya ingin berbagi informasi jambi,, karena ngak mungkin juga aku berburu info jambi karena duinia ofline juga menyita waktuku,,,

Dan jadilah sekarang info jambi oh info jambi sebagai sarana berbagi informasi jambi..
Tapi akui ngin berbagi yang lebih lagi kepada sahabat setia yang mengunjungi blog informasi jambi ini.. agar bisa jadi ruang yang bermanfaat khususnya untuk info seputar jambi.. namun itu masih rahasia, hehehe,, tunguu aja,, ,,,
Read more

7/19/10

Kopi AAA Khas Daerah Jambi

5 komentar
Kopi AAAKopi AAA Khas Daerah Jambi ~ Habis Posting tentang Kopi Luwak ngak Adil rasanya diblog Informasi Jambi, tidak memposting tentang Kopi AAA khas Daerah Jambi. Kopi yang paling terkenal dengan rasanya kepekatanya yang sangat khas dan aromanya yang dapat menggugah selera bagi pencinta kopi sejati.

Kopi bubuk AAA di produksi oleh Perusahaan Kopi Bubuk NEFO Jambi - Indonesia BPOM RI MD 641105006001 dan SNI. 01-3542- 1994

Bila Anda sebagai pecinta kopi sejati,belum lengkap bila belum merasakan nikmatnya rasa kopi AAA dengan aromanya yang sedap. Kopi Khas Daerah Jambi, Silahkan Nikamti di Jamin Niukmat Baget….


Ups!!!! Ini Buka promosi Ya,,, ini murni,,,
Read more

Arti Lambang Provinsi Jambi

1 komentar
Lambang Provinsi JambiArti Lambang Provinsi Jambi ~ Pagi yang cerah sambil duduk di depan meja kerja, tangan ini gatal aja pingin buka email, eh ternyata ada, pesan yang masuk ke email Blog Informasi Jambi yang mengatakan tolong dong inikan Blog Informasi Jambi, tolong di postingkan tentang arti lambang Provinsi Jambi, em… sebenarnya di posting terdahulu sudah saya berikan gambaran, mungkin hanya sebatas pengertian,, ok lah,, demi sahabatku yang kirim email.. ni saya kasih buat kamu tentang Arti Lambang Provinsi Jambi

Lambang Daerah Tingkat I Provinsi Jambi adalah Berbentuk Bidang Dasar Segi Lima yang menggambarkan lambang Jiwa dan semangat Pancasila.
Pada Lambang tersebut terdapat gambar sebagai berikut :
A. Masjid, melambangkan Ketuhanan dan Keagamaan;
B. Keris, melambangkan kepahlawanan dan Kejuangan;
C. Gong, melambangkan jiwa musyawarah dan Demokrasi, dan
D. Pada bagian bawah logo terdapat Seloka “ Sepucuk Jambi Sembilan Lurah “ yang mengandung arti penggambaran luasnya wilayah Kesultanan Melayu Jambi yang mencakup Sembilan Lurah di kala pemerintahan Orang Kayo Hitam. Adapun ke Sembilan Lurah tersebut adalah :
1. Petaji,
2. Maro Sebo,
3. Jabus,
4. Aer Itam,
5. Awin,
6. Pemayung,
7. Miji,
8. VII - Koto, dan
9. Pinokawan.
Ada juga yang berpendapat bahwa wilayah Kesultanan Melayu Jambi dahulu meliputi Sembilan Lurah yang dialiri oleh anak-anak sungai (batang), masing-masing mempunyai nama :
1. Batang Asai
2. Batang Merangin
3. Batang Masurai
4. Batang Tabir
5. Batang Senamat
6. Batang Jujuhan
7. Batang Bungo
8. Batang Tebo dan
9. Batang Tembesi.
Batang-batang ini merupakan Anak Sungai Batanghari yang keseluruhannya itu merupakan wilayah Kesultanan Melayu Jambi.
Read more

7/16/10

Olah Raga Berburu Babi di Jambi

0 komentar
Olahraga Buru BabiOlah Raga Berburu Babi di Jambi ~ Olah Raga satu ini ngak semua orang yang banyak meminati olah raga berburu Babi, Ternyata olah raga satu ini cukup menghilangkan Rasa Stres bagi kalangan tertentu yang memang sangat mengemari olahraga berburu babi. Di Jambi komunitas olahraga buru babi (Porbi) Jambi, Olah Raga ini cukup untuk menghilangkan stres dan kejenuhan dari rutinitas, aktivitas pekerjaan, nah kali ini Informasi Jambi mengutip tentang olah raga berburu babi melalui Koran Tribun Jambi.

Feri Johari (46), Ketua Persatuan Olahraga Buru Babi (Porbi), Jambi mengatakan, sampai saat ini komunitas Porbi, beranggotakan 300 orang yang berasal dari anggota polisi, PNS, wiraswasta hingga tukang ojek. Kegiatan buru babi ini rutin dilakukan setiap hari Minggu.Sementara anggotanya mayoritas berasal dari Padang.

"Anggotanya 80% berasl dari minang, sisanya dari Jawa, Sunda, dan orang-orang Jambi sendiri. Kalau kegiatan buru babinya, rutin kita laksanakan setiap hari minggu, tapi daerahnya perburuannya berganti-ganti, tergantung dari permintaan masyarakat,"katanya ketika ditemui Tribun, di komplek Tugu Juang, Jambi, Senin (15/2).

Menurutnya, olahraga buru babi berasal dari minang. Karena banyak orang minang yang mencoba merantau di Jambi, maka lambat laun olahraga ini, muncul di Tanah Pilih Pesako Betuah. Kegiatan inipun pertama-pertama dipelopori oleh orang-orang minang yang merantau di Jambi dan ingin menyalurkan hobinya.

Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Jambi, mengungkapkan, ia menyukai hobi berburu babi sejak kecil. Diwariskansecara turun-temurun oleh kakeknya."Sejak masih duduk di bangku SLTP, saya sudah sering ikut kakek yang berburu babi ke hutan-hutan. Sekarang berburu babi menjadi hobi yang tidak pernah terlewatkan," ujar pria asli Padang tersebut.

Selain dapat menyalurkan hobinya, komunitas buru babi juga dapat berekreasi dan berolahraga. Selain itu, dapat membantu masyarakat yang mempunyai lahan pertanian dan perkebunan. "Asyik sekali jika sudah bersama-sama dengan anjing berburu babi di hutan. Namun misi utama kami adalah membantu masyarakat, terutama para petani karet dan sawit yang lahannya sering diserang hama babi,"ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam kegiatan berburu babi, setiap anggota akan membawa dua hingga lima ekor anjing yang khusus untuk berburu. Setelah sampai di tempat perburuan,maka sekitar empat hingga enam ekor anjing akan dilepaskan terlebih dahulu. Anjing-anjing ini berfungsi sebagai pelacak dan pencari keberadaan babi.

Sementara, setiap anggota buru babi mengikutinya dari belakang dan masih membawa beberapa ekor anjing. Jarak antara anjing pelacak dengan anggota komunitas sekitar 300 meter. Setelah ada tanda dari anjing pelacak yaitu menggonggong berkali-kali, yang menandakan bahwa buruan sudah ada di depan mata.

Maka, seketika setiap pemburu babi akan melepaskan anjing-anjingnya untuk membantu beberapa anjing pelacak di garis depan. Para anggota komunitas inipun, serta merta akan ikut berlari untuk mengejar buruannya tersebut. Babi akan dikejar oleh beberapa ekor anjing, ia akan dikepung dari berbagai penjuru. Pertarungan antara babi melawan anjing pemburu pun tak bisa dielakkan lagi.

Waktu yang dibutuhkan untuk melumpuhkan seekor babi hutan sekitar 1,5 jam. Memang, cukup lama untuk membunuh seekor babi, karena tenaga babi sangat kuat. Babi tak mempan jika diserang di bagian tubuhnya, tapi jika diserang di bagian kepala, ia langsung mati. Bahkan, tak jarang anjingpun ada yang mati setelah berduel habis-habisan melawan babi," jelas pria yang mempunyai enam ekor anjing.

Sawal (38), Wakil Ketua Porbi, Jambi mengungkapkan, anjing-anjing pemburu biasanya berjenis anjing kampung, pitt bull dan teril. Anjing-anjing tersebut selalu rutin dilatih untuk menambah naluri berburu dan inderanya agar lebih tajam.

"Sebenarnya, anjing-anjing kampung biasa juga dapat dijadikan anjing pemburu asalkan selalu rutin dilatih dengan dilibatkan dalam kegiatan perburuan. Dari beberapa jenis anjing tersebut, yang paling mahal adalah jenis teril, harganya bisa mencapai Rp 30 juta. Keunggulannnya karena anjing ini sangat cepat, lugas dan baik dalam berburu. Selain itu, kondisi badannya sangat kuat, tidak mudah terjatuh saat bertarung," katanya kepada Tribun.

Pria yang segari-harinya berwiraswasta dengan membuka usaha aksesori mobil ini maengatakan, dana yang digunakan dalam kegiatan berburu berasal dari kantong masing-masing anggota. Dalam sekali perburuan, setiap pemburu harus mengeluarkan minimal Rp 100.000.

"Kalo kas untuk komunitas buru babi tidak ada, kalo dana untuk perburuan kita tanggung sendiri- sendiri atau biasanya patungan. Ya, minimal Rp 100.000 lah yang harus dikeluarkan dalam setiap perburuan," ujar pria yang bergabung dengan Porbi pada tahun 2005 tersebut.

Ia berharap agar setiap tahunnya diselenggarakan turnamen berburu babi di Jambi. Sehingga olahraga buru babi akan lebih dikenal oleh masyarakat Jambi. "Saya ingin seperti di Padang, pada waktu hari kemerdekaan, pasti diselenggarakan perlombaan buru babi. Selama ini di Jambi belum ada turnamen atau perlombaan semacam itu," tuturnya.

Read more

7/2/10

Jambi Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Bulan Ramadhan

0 komentar
Jambi Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Bulan Ramadhan ~ menjelang bulan Ramadhan, harga berbagai komoditi cenderung naik. Salah satu faktor penyebab kenaikan harga ini adalah peningkatan permintaan dari masyarakat luas. Hal ini wajar karena ditinjau dari segi ekonomi jika permintaan naik, maka kemungkinan besar harga akan naik. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah kalau kenaikan harga itu terlalu besar atau terjadi lonjakan harga yang melampaui ambang batas kewajaran.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditi atau kenaikan harga yang terlalu besar menjelang bulan Ramadhan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengadakan Rapat Koordinasi tentang Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Bulan Ramadhan 2010 pada Selasa (29/6) yang bertempat di Ruang Utama Kantor Gubernur Jambi.

Rapat yang dipimpin oleh Asisten Gubernur Jambi Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial, Ir. H. Havis Husaini, MM tersebut membahas berbagai hal yang berkaitan dengan potensi dan kemungkinan kenaikan harga berbagai komoditi menjelang bulan Ramadhan.

Havis mengatakan bahwa pantauan tentang kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan, masyarakat pada umumnya membeli barang-barang, terutama kebutuhan pokok dalam jumlah atau kuantitas yang lebih besar, untuk itu perlu keterpaduan semua bidang untuk mengantisipasi agar jangan sampai terjadi kenaikan harga yang terlalu tajam dan perlunya pengamanan untuk jalur distribusi.

Senada dengan pernyataan Havis Husaini, Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi dan Keuangan, DR. Saiyid Syekh, SE, Ms. mengemukakan bahwa kenaikan harga harus diantisipasi secara terpadu. Syekh menekankan bahwa harga sangat tergantung dengan transportasi. Oleh karena itu ketersediaan dan kelancaran transportasi untuk mengangkat barang-barang kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan pokok harus dipersiapkan sebaik mungkin.

Beras merupakan kebutuhan yang paling disorot. Berkaitan dengan ketersediaan beras di Provinsi Jambi, Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jambi, Djoko S. memaparkan stok beras yang ada saat ini di Bulog Divre Jambi sebanyak 3.200 ton, yang akan masuk (in process) 3.300 ton, jadi totalnya 6.500 ton. Diperkirakan cukup untuk Provinsi Jambi selama tiga sampai empat bulan ke depan. Ketersediaan beras ini sesuai dengan MSR (Minimum Stock Requirement) atau Persyaratan Stok Minimum, yaitu untuk jangka waktu tiga bulan.

“Dengan demikian, masyarakat tidak perlu kuatir mengenai persediaan beras di Bulog,” ujar Djoko.

Djoko juga menjelaskan bahwa Bulog menggunakan sistem berputar atau keluar masuk dalam distribusi beras, artinya beras yang masuk atau datang duluan, didistribusikan atau keluar duluan pula. Revolving system ini diberlakukan Bulog secara nasional.
Pada tingkat nasional, stok beras Bulog sebesar 1,8 juta ton dan stok tersebut bisa didistribusikan ke daerah apabila daerah yang bersangkutan mendesak membutuhkan beras.

Mengenai beras yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang diistilahkan raskin, Djoko mengatakan bahwa selain ditujukan untuk membantu masyarakat miskin, raskin juga ditujukan untuk mengendalikan harga beras secara tidak langsung. Djoko menambahkan bahwa sudah 99 % raskin disalurkan di Jambi dan diharapkan hal tersebut juga bisa menjadi bumper untuk mengendalikan harga beras.

Tentang kualitas beras, Djoko berujar Bulog Divre Jambi telah membuat surat kepada seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi bahwa Bulog akan memberikan yang terbaik karena Kabupaten Kerinci merupakan daerah penghasil beras di Provinsi Jambi, Djoko mengatakan bahwa Bolog Divre Jambi telah membeli beras dari Kerinci yang dimaksudkan sebagai stok beras Provinsi Jambi.

Djoko juga menegaskan adanya tata cara operasi pasar yang dikeluarkan Menko Kesra terutama untuk tanggap darurat dan dalam operasi pasar tersebut, harga pun sudah ditentukan.

Dijelaskan Djoko, pasar beras nasional sangat terintegrasi sehubungan dengan perdagangan antar pulau yang sangat intens di Indonesia, kecuali ada gagal panen nasional. Jadi, beras itu bukan hanya domain provinsi tetapi domain nasional.

Djoko juga mengemukakan bahwa Bulog ditugaskan juga untuk memasarkan gula, bekerja sama dengan PTPN, yang mana untuk Sumatera adalah PTPN VII.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi, Ir. Hanif Lubis, setelah menyebutkan harga berbagai daging dan harga telur ayam, menekankan bahwa operasi pasar bukan untuk menurunkan harga keseluruhan, namun untuk memberikan kesempatan kepada yang tidak berpunya agar bisa menjangkau harga atau mampu membeli barang-barang kebutuhan, terutama kebutuhan pokok masyarakat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, H. Hasan Basri, SE menyatakan meskipun kenaikan harga karena mekanisme pasar, namun dia mengajak seluruh pihak terkait, sama-sama memantau dan mengupayakan agar jangan terjadi lonjakan harga menjelang bulan Ramadhan.

Perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Sujarwo Ismail, menuturkan bahwa belakangan ini harga cabai merah naik drastis sampai Rp 40.000,- per kilogram dan harga bawang putih Rp 18.000,- per kilogram. Drastisnya kenaikan harga cabai merah itu disebabkan karena ketersediaan cabai merah saat ini sedikit, dan kalau tidak ada hambatan, panen cabai merah adalah menjelang puasa tahun 2010 ini.

Perwakilan dari Pertamina, Hasriansyah, menyampaikan bahwa lonjakan kenaikan permintaan BBM biasanya terjadi pada H-7 sampai H+14 Idul Fitri. Untuk itu, Pertamina akan membentuk Satgas untuk mengatasi hal tersebut. Menurutnya, Pertamina akan menentukan titik-titik SPBU yang strategis dan buka 24 jam sehari untuk melayani kebutuhan masyarakat pada masa Ramadhan, yaitu dari 58 SPBU, 12 SPBU ditetapkan sebagai SPBU yang beroperasi 24 jam sehari.

Hasriansyah menyebutkan bahwa di Jambi, stok ketahanan premium untuk 5,5 hari, stok solar untuk 4,7 hari, dan stok minyak tanah untuk 3,8 hari.

Mengenai pengiriman BBM melalui jalur transportasi air, jika terjadi pendangkalan Sungai Batanghari, tongkang Pertamina juga dijalankan, namun kargonya dikecilkan, dan sekarang Pertamina sudah menyiapkan tujuh tongkang yang siap untuk mengangkut BBM.

Sementara itu, perwakilan dari Dinas Perhubungan, Enzy Syateli mengatakan bahwa harga suatu barang melekat dengan transportasi barang tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk kelancaran transportasi, karena kewenangan operasi jalan ada pada Kepolisian.

Hasnil Anwar, dari Badan Koordinasi Penyuluhan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi yang lebih intens lagi dalam mengupayakan agar tidak terjadi lonjakan harga komoditi menjelang atau pada saat bulan Ramadhan 2010 ini.

Dari penuturan di atas, titik berat rapat koordinasi yang diselenggarakan Pemprov Jambi dengan panitia Biro Ekonomi Pembangunan Pemprov Jambi tersebut adalah bahwa keterpaduan dan sinergi kerja seluruh bidang terkait adalah hal yang harus dihadirkan dalam upaya antisipasi tidak terjadinya lonjakan harga menjelang dan pada saat bulan Ramadhan.

Memang, dengan keterpaduan dan sinergi kerja seluruh bidang, tidak serta-merta ada jaminan bahwa lonjakan harga tidak akan terjadi, akan tetapi dengan keterpaduan dan sinergi yang sungguh-sungguh, lonjakan harga menjelang dan pada saat bulan Ramadhan, kemungkinan besar akan bisa diredam, sehingga harga berbagai komoditi akan terkendali. (*)

Read more

6/22/10

Asal Mula Nama Sungai Batanghari Jambi

7 komentar
Sungai BatanghariSungai Batanghari Jambi ~ Sungai terpanjang di Pulau Sumatera adalah Batang Hari. Kata batang artinya sungai. Namun, orang sudah biasa mengatakan Sungai Batang Hari. Bagian terpanjang Sungai Batang Hari dan muaranya memang terletak di Provinsi Jambi, sebagian kecil bagian hulunya di Provinsi Sumatera Barat.

Pada zaman dahulu, ketika penduduk Negeri Jambi sudah mulai banyak dan mereka memerlukan seorang raja yang bisa memimpin mereka, menyatukan negeri-negeri kecil supaya menjadi satu negeri yang besar, mereka mengadakan sayembara. Barang siapa yang ingin menjadi Raja Negeri Jambi, harus sanggup menjalani ujian, yaitu dibakar dengan api yang menyala berkobar-kobar, direndam dalam sungai selama tiga hari, dan digiling dengan kilang besi yang besar. Penduduk setempat tidak ada yang sanggup menjalani ujian it. Tokoh-tokoh terkemuka dari desa Tujuh Kuto, Sembilan Kuto, Batin Duo Belas, semuanya menyerah pada ujian keempat, yaitu digiling dengan kilang besi.

Tokoh-tokoh masyarakat Negeri Jambi pada waktu itu lalu berespakat untuk mencari orang dari luar Negeri Jambi, yang sanggup menjadi Raja Negeri Jambi melalui ujian yang telah mereka tentukan itu. Perjalanan mencari orang luar Negeri Jambi tidak mudah karena zaman dulu orang harus menempuh jalan setapak, menerobod hutan, menyusuri sungai, menghadapi perampok atau binatang buas. Akhirnya, mereka sampai ke sebuah negeri asing, yaitu India bagian selatan, yang penduduknya kebanyakan hitam-hitam. Mereka lalu menyebutnya Negeri Keling (India). Mereka berjalan mengitari negeri yang besar dan sudah lebih maju itu berhari-hari lamanya, guna mencari orang yang sanggup menjadi raja di Negeri Jambi.

Berkat ketekunan mereka, tidak kenal putus asa, di Negeri Keling itu mereka temukan juga satu orang yang menyatakan kesanggupannya menjadi raja di Negeri Jambi. orang itu sanggup menjalani berbagai ujian dan akan memerintah Negeri Jambi dengan bijaksana, serta berjanji akan membuat rakyat Negeri Jambi aman, makmur, dan sejahtera.
Dengan gembira, calon raja itu pun dibawa pulang ke Negeri Jambi dengan dendang mereka. Perjalanan panjang melewati samudera luas kembali ke Negeri Jambi memakan waktu yang lama. Terkadang cemas menghadapi angin topan gelombang setinggi bukit, hujan deras bercampur petir, siang ataupun malam hari. Terkadang pula, berlayar dengan cuaca cerah, angin tenang mendorong dendang mereka dengan laju, atau di waktu malam terang bulan.

Selama perjalanan itu, mereka juga banyak berbincang-bincang dengan calon raja mereka. Dari pembicaraan itu, tahulah mereka bahwa calon raja itu memang orang yang pintar. Dia mengenal ilmu perbintangan. Terkadang muncul keinginan dari orang-orang Negeri Jambi itu untuk menguji calon raja mereka, dengan banyak pertanyaan. Mereka takut, kalau ada pertanyaan yang sulit calon raja itu akan tersinggung dan membatalkan niatnya menjadi Raja Negeri Jambi.
Deburan ombak, hembusan angin, gelapnya malam atau benderangnya cahaya bulan, teriknya matahari atau gelapnya awan hitam, sudah silih berganti. Perjalanan mereka menuju negeri asal, yaitu Negeri Jambi, belum juga sampai. Mereka juga singgah di Malaka (Malaysia) untuk membeli perbekalan, singgah di Negeri Aceh untuk beristirahat atau menambah persediaan air tawar. Dengan demikian, perjalanan mereka menjadi makin panjang dan makin lam sampai di Negeri Jambi.
Pada suatu hari, rupanya dendang mereka sudah dekat Negeri Jambi. Mereka sudah memasuki muara sungai yang besar sekali, tempat mereka dulu memulai perjalanan mencari calon Raja Jambi. walaupun sungai besar itu sudah mereka kenal, sudah mereka layari dengan dendang, sudah mereka minum airnya, mereka belum mengetahui apa nama sungai besar itu. Apakah calon raja dari Negeri Keling itu mengetahui nama sungai itu atau tidak. Mereka ragu-ragu bertanya pada calon raja dari Negeri Keling itu. Apalagi saat itu mereka rasa kurang sopan bertanya karena hari sudah petang dan pemandangan menjadi remang-remang.

Seorang dari mereka, orang Batin Duo Belas, memberanikan diri juga ketika sudah disepakati oleh yang lain, mengajukan pertanyaan kepada calon raja dari Negeri Keling itu.

“Tuanku calon raja kami. Elok kiranya tuanku jika dapat menjawab sebuah pertanyaan kami.”
“Tanyalah mengenai apa saja.”
“Muara sungai besar yang sedang kita layari ini, apa gerangan namanya Tuan?”
“Haa... Inilah yang bernama muara Kepetangan Hari.”
Ternyata calon raja itu menjawab cepat, padahal sungai itu belum pernah dikenalnya.
Para tokoh masyarakat pencari calon raja itu gembira sekali dan makin kuat tenaganya mendayungkan kayu pengayuhnya menyusuri sungai itu, menyongsong (melawan) arus menuju desa Mukomuko.

Sesampai mereka di Mukomuko, mereka menyebarluaskan kepada setiap orang yang mereka temui. Mereka mengatakan bahwa nama sungai besar di Negeri Jambi itu bernama Kepetangan Hari. Setelah bertahun-tahun lamanya, kemudian berangsur terjadi perubahan menjadi Sungai Petang Hari, dan akhirnya menjadi Batang Hari.

Jambi


Ulasan
Serasa kurang lengkap, menyebut Provinsi Jambi tanpa mengungkit-ungkit Sungai Batang Hari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai Batang Hari adalah ikon Provinsi Jambi. Teramat panjangnya, sungai ini seakan membelah teritorial darat Provinsi Jambi jadi dua bagian, utara dan selatan.

Sungai Batang Hari juga mendefinisikan dan hendak mewartakan pada kita bagaimana corak manusia Jambi, bagaimana mode produksi dan laku ekonomi masyarakat Jambi, bagaimana strategi politik-ekonomi kerajaannya, dan bagaimana filsafat kebudayaannya. Dan ia pun jadi saksi, bagaimana hutan-hutan Provinsi Jambi tumbuh, menyubur, layu dan kering di musim kemarau, bertunas lagi di musim penghujan hingga lebat menghijau, dan akhirnya orang-orang tak bermoral menebanginya demi kepentingan pribadi, menghanyutkan kayu-kayu hasil tebangan lewat Sungai Batang Hari.

Sungai Batang Hari barangkali menatap sedih penambangan emas eksploitatif yang diperbuat korporasi, membuang limbahnya di Sungai Batang Hari, meracuni ikan-ikan air tawar, dan efeknya merusak ekosistem hayati. Rute harmonis keseimbangan rantai makanan jadi tak runtun lagi.

Masyarakat yang bertempat tinggal di pinggiran Sungai Batang Hari pun panik. Mereka benar-benar merasakan pengikisan ruang hidupnya, perlahan tapi pasti. Tak hanya kelangsungan hidup alam yang terancam, namun kelangsungan hidup manusianya juga terancam.

Sungai Batang Hari yang tercemari limbah, yang jumlah spesies ikannya kian berkurang, yang pemandangan di sekitarnya tak lagi memesona sebab gundulnya hutan di pinggir-pinggirnya, yang rona wajah para nelayannya memudar dan mengosong, telah menjelma menjadi tak akrab dengan penduduk. Penduduk lantas lama-lama memisahkan diri dari ruang hidupnya: Sungai Batang Hari.
Mereka, karena terasing dengan ruang hidupnya, beradu nasib mengikuti rutin dan ritme modernitas. Sungai Batang Hari dilupakan. Dan rasa hayat kosmik mereka luntur berganti rupa sebagai rasa hayat komoditas.

Ekspresi kebudayaan dan tradisi merawat-meruwat Sungati Batang Hari sedikit demi sedikit menghilang diserap, ditelan modernitas. Tradisi itu tak pernah dihiraukan, lebih-lebih oleh pemerintah, kecuali tradisi tersebut dianggap menguntungkan dan menjual. Ekspresi kebudayaan berubah menjadi ekspresi ekonomi pada sektor pariwisata. Aktivitas pemaknaan dan penghayatan bergeser menjadi aktivitas perdagangan.

Demikianlah Sungai Batang Hari dan narasi yang melingkunginya. Sebab Sungai Batang Hari menyaksikan proses perubahan sejarah Provinsi Jambi, alangkah naifnya bagi kita, tuan dan puan yang terlahir di tanah Jambi, bila tak hirau dengan muasal Sungai Batang Hari.

Karena itu, demi mensucikan diri kita dari kenaifan macam begitu, sambil memaknai dan menghayati pentinganya Sungai Batang Hari bagi manusia Jambi, kami, Komunitas Swarnabhumi, menyuguhkan satu cerita rakyat mitologis lagi dari Provinsi Jambi. Tajuknya, “Asal-Mula Nama Sungai Batang Hari”. Sebenarnya kisah ini telah include dalam mitos “Asal-usul Raja Negeri Jambi” yang kami posting sebelumnya. Mudah-mudahan cerita rakyat yang kami suguhkan ini mampu merangkai secara lebih holistik puing-puing terserak kebudayaan Jambi hingga kita dapat meniti-mendaki ke sebuah ruang kontinum pemaknaan absolut dengan ketotalan dinamikanya. Selamat menikmati. Mohon komentarnya. Trims.

Sumber : Narasi cerita rakyat ini disadur dari buku "Cerita Rakyat dari jambi 2" karangan Kaslani terbitan Grasindo.


Read more

5/31/10

Video Suku Kubu Jambi | Suku Anak Dalam Jambi

2 komentar
Video Suku Kubu Jambi | Suku Anak Dalam Jambi
Nah sobat ku sekalian udah pernah lihat video orang rimba jambi atau yang sering disebut suku kubu jambi, nah di blog kecil saya, sengaja saya kasih bagi sobat yang ingin mau melihat tentang video suku kubu jambi, atu Suku Anak Dalam Jambi, Yuk lihat videonya...
Read more

5/25/10

Wisata Danau Sipin Jambi

0 komentar
informasijambiWisata Danau Sipin Jambi ~ Salah satu objek wisata yang bisa menjadi salah satu tujuan untuk dikunjungi adalah kawasan wisata Danau Sipin. Kawasan wisata ini terletak tak jauh dari pusat Kota Jambi. Hanya dengan waktu 30 menit dari pusat kota, anda telah sampai di tempat yang memamerkan keindahan alami

Kawasan ini terletak di Simpang Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Tepatnya di samping Fakultas Kedokteran Unja. Dari Jalan raya anda telah bisa melihat pemandangan Danau Sipin yang luar biasa indahnya.

Kawasan wisata Danau Sipin ini menonjolkan keindahan danau yang alami. Anda akan merasa nyaman jika berada di tempat ini. Tempat yang menarik perhatian puluhan pengunjung terutama muda-mudi sangat ramai dikunjungi dari pukul 16.00 WIB. Untuk hari libur pengunjung bisa membeludak dari pukul 14.00 WIB. Anda akan menikmati udara segar sambil melihat pemandangan di sekeliling yang menabjukkan, seperti nelayan yang sedang mengayuh perahunya, dan rumah panggung yang ada seberang danau.

Biasanya pengunjung memadati tempat-tempat duduk yang telah disediakan pengelola wisata ini. Seperti di taman, ataupun dari pondok-pondok yang disediakan oleh pedagang. Sangat indah rasanya melihat pemandangan danau sambil mencicipi makanan yang dijual di area ini.

Salah seorang pedagang menyebutkan kalau tempat wisata ini ramai sekali dikunjungi setiap sore. “Uniknya di sini, tempat ini bisa dijadikan rekreasi bersama keluarga. Karena fasilitas di sini cukup lengkap, lingkungan yang sejuk apalagi sore dan tidak jauh dari pusat kota,” ungkapnya.

Di tempat wisata ini terdapat pula wahana perahu. Anda dapat mengayuh perahu sendiri bersama kekasih atau pun keluarga tercinta. Perahu yang anda kayuh melintasi dan mengitari danau, tentunya anda harus melintasi jalur yang telah telah ditentukan oleh pihak pengelola dermaga perahu. Untuk bermain perahu ini, anda cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp 5 ribu per orang. Biasanya setiap perahu terdiri dari tiga atau empat orang.

“Mereka yang datang ke sini umumnya muda-mudi tetapi ada juga yang membawa keluarga besar yang ingin melepas waktu senja sambil melihat pemandangan. Biasanya wahana perahulah yang menjadi objek refresing mereka,” tutur Ijam (27) salah seorang karyawan tempat wisata ini.

“Wahana perahu ini baru dibuka setelah lebaran kemarin, jadi masih tergolong baru, sekitar sebulanlah. Para pengunjung dapat mengayuh perahu sendiri atau pun memakai jasa pekerja. Mereka mengitari Danau Sipin, tentunya dipandu melalu jalur-jalur yang telah kami sediakan,” tuturnya lebih lanjut.

Objek wisata ini, setiap hari libur sering dijumpai of road, tetapi sayang kemarin tidak terlihat karena sedang berada di padang. Biasanya pengunjung lebih banyak lagi lagi kemarin jika ada aksi mobil of road itu.

Santai Sambil Mencari Inspirasi
Setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk melepaskan lelah setelah beraktivitas seharian. Salah satu cara itu dengan melihat panora alam pada waktu senja tiba. Hal inilah yang dilakukan Andes, Irfa, dan Yuliati. Mereka mengaku hampir setiap hari menghabiskan waktu sore di tempat wisata ini.

Andes (35) warga Sungai Putri Telanaipura yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah swasta di Kota Jambi ini mengatakan, kalau dirinya sering bersama teman-temannya mengunjungi tempat ini.

“Tempat ini layak dijadikan objek wisata, karena pemandangannya yang lumayan menarik perhatian, seperti air Danau Sipin, tempatnya yang sejuk, dan satu yang saya sangat senangi di sini, yaitu melihat senja sambil dibarengi melihat perahu nelayan yang pulang ke rumahnya,” tutur pria berkaca mata ini.

Lain halnya dengan Irfa (22) yang merupakan salah seorang mahasiswi di Jambi. Dirinya sengaja datang ke sini, karena ingin bersantai bersama orang terkasih setelah lelah dijejali berbagai aktivitas perkuliahan yang cukup memeras tenaga dan pikiran.
“Pengen cari angin aja di sini, santai-santai, sapa tau dapat ide untuk nulis. Rumahkan juga dekat dari sini, jadi ya hampir setiap sore aku di sini, jadi tempat favorit lah,” ungkap cewek yang hobi nulis cerpen ini.

Seperti halnya dengan Irfa, Yulianti (22) warga Buluran yang merupakan teman Irfa mengungkapkan perasaan hatinya di sini lewat puisi. Dirinya di sini sering duduk-duduk, menulis puisi, bahkan membacanya.

“Saya senang di tempat ini karena asik, tempatnya rimbun, sama sech seperti Irfa pengen cari inspirasi, dan kumpul sama teman-teman berbagi cerita, tempat ini asik aja buat berbagi cerita,” tambah Yulianti. (cr01)


Sumber : http://www.jambi-independent.co.id

Read more

5/20/10

Gulai Tempoyak Jambi

0 komentar
informasijambiGulai Tempoyak Jambi ~ Pernah dengar makanan Gulai Tempoyak sobat? Saya rasa bagi orang Jambi nama tempoyak tidak asing lagi. Ini adalah nama sebuah Makanan Khas Propinsi Jambi, yang dibuat dari permentasi salah satu buah yang bau harumnya paling nyengat sekali, apalagi kalau bukan buah durian yang banyak penggemarnya.

Sobat penggemar buah duriankah? Kalau penggemar buah durian apa salahnya sekali-kali datang ke jambi untuk mencicipi Masakan Khas Jambi yang namanya Gulai Tempoyak.

Huh pasti enak,,,,apalagi tempoyak dipadu dengan salah satu ikan pavorite Propinsi Jambi yaitu ikan sema yang hidup di perairan deras bagian barat propinsi jambi. Biasanya ikan sema ini dahulu kala santapan untuk raja-raja di propinsi jambi. Raja-raja saja senang sobat apa lagi kita.
Gulai Tempoyak biasanya dibuat dengan campuran bumbu tradisional seperti cabe merah , lengkuas, serai, kunyit bawang merah dan bawang putih. Biasanya gulai tempoyak ini disajikan dalam acara keluarga. Wah nyantapnya bareng kumpul sama keluarga pasti maknyos banget sobat.

informasijambi
Bagi yang ingin membuat Gulai Tempoyak ini resepnya :
Bahan :
750 gr ikan air tawar, potong 6 bagian.
2 cm lengkuas memarkan, 1 btg serai memarkan
1 mangkok tempoyak. air secukupnya.
Bumbu yang dihaluskan :
5 bawang merah iris halus, 5 cabe merah iris
halus, 4 cm kunyit iris halus. 1 cm jahe rajang.
Bahan digiling sampai halus.

Memasaknya :
Isi panci dengan air + /- 1,8 liter, didihkan dengan
lengkuas, serai. dan bumbu.aduk sampai adonan
harum, masukkan tempoyak, aduk-aduk sampai
tercampur semua, cicicp, biasanya tambah gula.
Jika mendidih masukkan potongan ikan.
Masak sampai ikan lunak. Hidangkan dengan nasi
putih dan lalapan.

Wah Gulai tempoyaknya sudah masak sobat, bagi yang hobi hajar yuk sobat,,, wkekwekwke…

Read more

5/14/10

Sejarah Batik Indonesia

2 komentar
Sejarah Batik Indonesia ~ Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.

Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

Jaman Majapahit
Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.

Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.

Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825.

Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.

Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya Uirun-temurun.Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu.

Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.

Jaman Penyebaran Islam
Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan.

Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo.

Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.

Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.

Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.

Batik Solo dan Yogyakarta
Dari kerjaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta sekitamya abad 17,18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya, pleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagamgan.

Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”.

Sedangkan Asal-usul pembatikan didaerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan raj any a Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah didesa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga kraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada trap pertama pada keluarga kraton lainnya yaitu istri dari abdi dalem dan tentara-tentara. Pada upacara resmi kerajaan keluarga kraton baik pria maupun wanita memakai pakaian dengan kombonasi batik dan lurik. Oleh karena kerajaan ini mendapat kunjungan dari rakyat dan rakyat tertarik pada pakaian-pakaian yang dipakai oleh keluarga kraton dan ditiru oleh rakyat dan akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari tembok kraton.

Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Banyumas, Pekalongan, dan kedaerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainy a. Meluasny a daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-keluarga kraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah baru itu.

Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda, mendesak sang pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.

Ke Timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulung Agung. Selain itu juga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkem-bang di Banyumas, Pekalongan, Tegal, Cirebon.

Perkembangan Batik di Kota-kota lain
Perkembangan batik di Banyumas berpusat di daerah Sokaraja dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegero setelah selesa-inya peperangan tahun 1830, mereka kebanyakan menet-ap didaerah Banyumas. Pengikutnya yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah mengembangkan batik celup di Sokaraja. Bahan mori yang dipakai hasil tenunan sendiri dan obat pewama dipakai pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning.

Lama kelamaan pembatikan menjalar pada rakyat Sokaraja dan pada akhir abad ke-XIX berhubungan langsung dengan pembatik didaerah Solo dan Ponorogo. Daerah pembatikan di Banyumas sudah dikenal sejak dahulu dengan motif dan wama khususnya dan sekarang dinamakan batik Banyumas. Setelah perang dunia kesatu pembatikan mulai pula dikerjakan oleh Cina disamping mereka dagang bahan batik. .

Sama halnya dengan pembatikan di Pekalongan. Para pengikut Pangeran Diponegoro yang menetap di daerah ini kemudian mengembangkan usaha batik di sekitara daerah pantai ini, yaitu selain di daerah Pekalongan sendiri, batik tumbuh pesat di Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Adanya pembatikan di daerah-daerah ini hampir bersamaan dengan pembatikan daerah-daerah lainnya yaitu sekitar abad ke-XIX. Perkembangan pembatikan didaerah-daerah luar selain dari Yogyakarta dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan Solo.

Meluasnya pembatikan keluar dari kraton setelah berakhirnya perang Diponegoro dan banyaknya keluarga kraton yang pindah kedaerah-daerah luar Yogya dan Solo karena tidak mau kejasama dengan pemerintah kolonial. Keluarga kraton itu membawa pengikut-pengikutnya kedaerah baru itu dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk pencaharian.

Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya. Pekalongan khususnya dilihat dari proses dan designya banyak dipengaruhi oleh batik dari Demak. Sampai awal abad ke-XX proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan morinya buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembikinan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris.

Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini. Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula.

Sedang pembatikan dikenal di Tegal akhir abad ke-XIX dan bahwa yang dipakai waktu itu buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan: pace/mengkudu, nila, soga kayu dan kainnya tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik, dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru. Pasaran batik Tegal waktu itu sudah keluar daerah antara lain Jawa Barat dibawa sendiri oleh pengusaha-pengusaha secara jalan kaki dan mereka inilah menurut sejarah yang mengembangkan batik di Tasik dan Ciamis disamping pendatang-pendatang lainnya dari kota-kota batik Jawa Tengah.

Pada awal abad ke-XX sudah dikenal mori import dan obat-obat import baru dikenal sesudah perang dunia kesatu. Pengusaha-pengusaha batik di Tegal kebanyakan lemah dalam permodalan dan bahan baku didapat dari Pekalongan dan dengan kredit dan batiknya dijual pada Cina yang memberikan kredit bahan baku tersebut. Waktu krisis ekonomi pembatik-pembatik Tegal ikut lesu dan baru giat kembali sekitar tahun 1934 sampai permulaan perang dunia kedua. Waktu Jepang masuk kegiatan pembatikan mati lagi.

Demikian pila sejarah pembatikan di Purworejo bersamaan adanya dengan pembatikan di Kebumen yaitu berasal dari Yogyakarta sekitar abad ke-XI. Pekembangan kerajinan batik di Purworejo dibandingkan dengan di Kebumen lebih cepat di Kebumen. Produksinya sama pula dengan Yogya dan daerah Banyumas lainnya.

Sedangkan di daerah Bayat, Kecamatan Tembayat Kebumen-Klaten yang letaknya lebih kurang 21 Km sebelah Timur kota Klaten. Daerah Bayat ini adalah desa yang terletak dikaki gunung tetapi tanahnya gersang dan minus. Daerah ini termasuk lingkungan Karesidenan Surakarta dan Kabupaten Klaten dan riwayat pembatikan disini sudah pasti erat hubungannya dengan sejarah kerajaan kraton Surakarta masa dahulu. Desa Bayat ini sekarang ada pertilasan yang dapat dikunjungi oleh penduduknya dalam waktu-waktu tertentu yaitu “makam Sunan Bayat” di atas gunung Jabarkat. Jadi pembatikan didesa Bayat ini sudah ada sejak zaman kerjaan dahulu. Pengusaha-pengusaha batik di Bayat tadinya kebanyakan dari kerajinan dan buruh batik di Solo.

Sementara pembatikan di Kebumen dikenal sekitar awal abad ke-XIX yang dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogya dalam rangka dakwah Islam antara lain yang dikenal ialah: PenghuluNusjaf. Beliau inilah yang mengembangkan batik di Kebumen dan tempat pertama menetap ialah sebelah Timur Kali Lukolo sekarang dan juga ada peninggalan masjid atas usaha beliau. Proses batik pertama di Kebumen dinamakan teng-abang atau blambangan dan selanjutnya proses terakhir dikerjakan di Banyumas/Solo. Sekitar awal abad ke-XX untuk membuat polanya dipergunakan kunir yang capnya terbuat dari kayu. Motif-motif Kebumen ialah: pohon-pohon, burung-burungan. Bahan-bahan lainnya yang dipergunakan ialah pohon pace, kemudu dan nila tom.

Pemakaian obat-obat import di Kebumen dikenal sekitar tahun 1920 yang diperkenalkan oleh pegawai Bank Rakyat Indonesia yang akhimya meninggalkan bahan-bahan bikinan sendiri, karena menghemat waktu. Pemakaian cap dari tembaga dikenal sekitar tahun 1930 yang dibawa oleh Purnomo dari Yogyakarta. Daerah pembatikan di Kebumen ialah didesa: Watugarut, Tanurekso yang banyak dan ada beberapa desa lainnya.

Dilihat dengan peninggalan-peninggalan yang ada sekarang dan cerita-cerita yang turun-temurun dari terdahulu, maka diperkirakan didaerah Tasikmalaya batik dikenal sejak zaman “Tarumanagara” dimana peninggalan yang ada sekarang ialah banyaknya pohon tarum didapat disana yang berguna un-tuk pembuatan batik waktu itu. Desa peninggalan yang sekarang masih ada pembatikan dikerja-kan ialah: Wurug terkenal dengan batik kerajinannya, Sukapura, Mangunraja, Maronjaya dan Tasikmalaya kota.

Dahulu pusat dari pemerintahan dan keramaian yang terkenal ialah desa Sukapura, Indihiang yang terletak dipinggir kota Tasikmalaya sekarang. Kira-kira akhir abad ke-XVII dan awal abad ke-XVIII akibat dari peperangan antara kerajaan di Jawa Tengah, maka banyak dari penduduk daerah: Tegal, Pekalongan, Ba-nyumas dan Kudus yang merantau kedaerah Barat dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya. Sebagian besar dari mereka ini adalah pengusaha-pengusaha batik daerahnya dan menuju kearah Barat sambil berdagang batik. Dengan datangnya penduduk baru ini, dikenallah selanjutnya pembutan baik memakai soga yang asalnya dari Jawa Tengah. Produksi batik Tasikmalaya sekarang adalah campuran dari batik-batik asal Pekalongan, Tegal, Banyumas, Kudus yang beraneka pola dan warna.

Pembatikan dikenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya peperangan Diponegoro, dimana pengikut-pengikut Diponegoro banyak yang meninggalkan Yogyakarta, menuju ke selatan. Sebagian ada yang menetap didaerah Banyumas dan sebagian ada yang meneruskan perjalanan ke selatan dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya sekarang. Mereka ini merantau dengan keluargany a dan ditempat baru menetap menjadi penduduk dan melanjutkan tata cara hidup dan pekerjaannya. Sebagian dari mereka ada yang ahli dalam pembatikan sebagai pekerjaan kerajinan rumah tangga bagi kaum wanita. Lama kelamaan pekerjaan ini bisa berkembang pada penduduk sekitarnya akibat adanya pergaulan sehari-hari atau hubungan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, dan sebagainya.

Motif batik hasil Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan. Sampai awal-awal abad ke-XX pembatikan di Ciamis berkembang sedikit demi sedikit, dari kebutuhan sendiri menjadi produksi pasaran. Sedang di daerah Cirebon batik ada kaintannya dengan kerajaan yang ada di aerah ini, yaitu Kanoman, Kasepuahn dan Keprabonan. Sumber utama batik Cirebon, kasusnya sama seperti yang di Yogyakarta dan Solo. Batik muncul lingkungan kraton, dan dibawa keluar oleh abdi dalem yang bertempat tinggal di luar kraton. Raja-raja jaman dulu senang dengan lukisan-lukisan dan sebelum dikenal benang katun, lukisan itu ditempatkan pada daun lontar. Hal itu terjadi sekitar abad ke-XIII. Ini ada kaitannya dengan corak-corak batik di atas tenunan. Ciri khas batik Cirebonan sebagaian besar bermotifkan gambar yang lambang hutan dan margasatwa. Sedangkan adanya motif laut karena dipengaruhioleh alam pemikiran Cina, dimana kesultanan Cirebon dahulu pernah menyunting putri Cina. Sementra batik Cirebonan yang bergambar garuda karena dipengaruhi oleh motif batik Yogya dan Solo.

Pembatikan di Jakarta
Pembatikan di Jakarta dikenal dan berkembangnya bersamaan dengan daerah-daerah pembatikan lainnya yaitu kira-kira akhir abad ke-XIX. Pembatikan ini dibawa oleh pendatang-pendatang dari Jawa Tengah dan mereka bertempat tinggal kebanyakan didaerah-daerah pembatikan. Daerah pembatikan yang dikenal di Jakarta tersebar didekat Tanah Abang yaitu: Karet, Bendungan Ilir dan Udik, Kebayoran Lama, dan daerah Mampang Prapatan serta Tebet.

Jakarta sejak zaman sebelum perang dunia kesatu telah menjadi pusat perdagangan antar daerah Indonesia dengan pelabuhannya Pasar Ikan sekarang. Setelah perang dunia kesatu selesai, dimana proses pembatikan cap mulai dikenal, produksi batik meningkat dan pedagang-pedagang batik mencari daerah pemasaran baru. Daerah pasaran untuk tekstil dan batik di Jakarta yang terkenal ialah: Tanah Abang, Jatinegara dan Jakarta Kota, yang terbesar ialah Pasar Tanah Abang sejak dari dahulu sampai sekarang. Batik-batik produksi daerah Solo, Yogya, Banyumas, Ponorogo, Tulungagung, Pekalongan, Tasikmalaya, Ciamis dan Cirebon serta lain-lain daerah, bertemu di Pasar Tanah Abang dan dari sini baru dikirim kedaerah-daerah diluar Jawa. Pedagang-pedagang batik yang banyak ialah bangsa Cina dan Arab, bangsa Indonesia sedikit dan kecil.

Oleh karena pusat pemasaran batik sebagian besar di Jakarta khususnya Tanah Abang, dan juga bahan-bahan baku batik diperdagangkan ditempat yang sama, maka timbul pemikiran dari pedagang-pedagang batik itu untuk membuka perusahaan batik di Jakarta dan tempatnya ialah berdekatan dengan Tanah Abang. Pengusaha-pengusaha batik yang muncul sesudah perang dunia kesatu, terdiri dari bangsa cina, dan buruh-buruh batiknya didatangkan dari daerah-daerah pembatikan Pekalongan, Yogya, Solo dan lain-lain. Selain dari buruh batik luar Jakarta itu, maka diambil pula tenaga-tenaga setempat disekitar daerah pembatikan sebagai pembantunya. Berikutnya, melihat perkembangan pembatikan ini membawa lapangan kerja baru, maka penduduk asli daerah tersebut juga membuka perusahaan-perusahaan batik. Motif dan proses batik Jakarta sesuai dengan asal buruhnya didatangkan yaitu: Pekalongan, Yogya, Solo dan Banyumas.

Bahan-bahan baku batik yang dipergunakan ialah hasil tenunan sendiri dan obat-obatnya hasil ramuan sendiri dari bahan-bahan kayu mengkudu, pace, kunyit dan sebagainya. Batik Jakarta sebelum perang terkenal dengan batik kasarnya warnanya sama dengan batik Banyumas. Sebelum perang dunia kesatu bahan-bahan baku cambric sudah dikenal dan pemasaran hasil produksinya di Pasar Tanah Abang dan daerah sekitar Jakarta.

Pembatikan di Luar Jawa
Dari Jakarta, yang menjadi tujuan pedagang-pedagang di luar Jawa, maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia yang ada di luar Jawa, daerah Sumatera Barat misalnya, khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan dikota-kota Jawa, tetapi pembatikan bisa berkembang didaerah ini.

Sumatera Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum perang dunia kesatu, terutama batik-batik produksi Pekalongan (saaingnya) dan Solo serta Yogya. Di Sumatera Barat yang berkembang terlebih dahulu adalah industri tenun tangan yang terkenal “tenun Silungkang” dan “tenun plekat”. Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan Jepang, dimana sejak putusnya hubungan antara Sumatera dengan Jawa waktu pendudukan Jepang, maka persediaan-persediaan batik yang ada pada pedagang-pedagang batik sudah habis dan konsumen perlu batik untuk pakaian sehari-hari mereka. Ditambah lagi setelah kemerdekaan Indonesia, dimana hubungan antara kedua pulau bertambah sukar, akibat blokade-blokade Belanda, maka pedagang-pedagang batik yang biasa hubungan dengan pulau Jawa mencari jalan untuk membuat batik sendiri.

Dengan hasil karya sendiri dan penelitian yang seksama, dari batik-batik yang dibuat di Jawa, maka ditirulah pembuatan pola-polanya dan ditrapkan pada kayu sebagai alat cap. Obat-obat batik yang dipakai juga hasil buatan sendiri yaitu dari tumbuh-tumbuhan seperti mengkudu, kunyit, gambir, damar dan sebagainya. Bahan kain putihnya diambilkan dari kain putih bekas dan hasil tenun tangan. Perusahaan batik pertama muncul yaitu daerah Sampan Kabupaten Padang Pariaman tahun 1946 antara lain: Bagindo Idris, Sidi Ali, Sidi Zakaria, Sutan Salim, Sutan Sjamsudin dan di Payakumbuh tahun 1948 Sdr. Waslim (asal Pekalongan) dan Sutan Razab. Setelah daerah Padang serta kota-kota lainnya menjadi daerah pendudukan tahun 1949, banyak pedagang-pedagang batik membuka perusahaan-perusahaan/bengkel batik dengan bahannya didapat dari Singapore melalui pelabuhan Padang dan Pakanbaru. Tetapi pedagang-pedagang batik ini setelah ada hubungan terbuka dengan pulau Jawa, kembali berdagang dan perusahaanny a mati.

Warna dari batik Padang kebanyakan hitam, kuning dan merah ungu serta polanya Banyumasan, Indramajunan, Solo dan Yogya. Sekarang batik produksi Padang lebih maju lagi tetapi tetap masih jauh dari produksi-produksi dipulau Jawa ini. Alat untuk cap sekarang telah dibuat dari tembaga dan produksinya kebanyakan sarung.



Sumber1 : [Dikutip dari buku 20 Tahun GKBI] via GKBI.info

Sumber2 : http://batikindonesia.info/2005/04/18/sejarah-batik-indonesia/
Read more

Like Facebook