
Mulai dari batik jambi, kain benang emas, songket, aneka batu untuk perhiasan, kerajinan kayu, tempat perhiasan sampai ke berbagai jenis makanan tradisional yang bisa dibawa pulang. Keberadaan Balai Seberang memang ditujukan untuk memudahkan wisatawan yang ingin mendapatkan cendera mata. Selain itu juga merupakan salah satu sarana membuka pasaran atau memasarkan hasil kreativitas para perajin kecil.
Salah satu jenis kerajinan yang berkembang di Jambi adalah kerajinan kayu. Karena banyaknya jumlah perajin di desa tersebut, banyak orang menyebutnya sebagai desa pusat kerajinan kayu. Kini jumlah perajin yang ada lebih dari 300-an.
Penduduk desa setempat sebenarnya bekerja sebagai petani karet biasa, sebelum akhirnya satu demi satu beralih menjadi perajin kayu. Mula-mula bentuk kerajinan yang dihasilkan sangat sederhana. Rata-rata menggarap perabotan rumah tangga dan beberapa kebutuhan sehari-hari yang masih sederhana.
Harga yang ditawarkan setiap benda pun relatif lebih murah bila dibandingkan dengan kerajinan kayu daerah lain, misalnya dari Jawa Tengah. Benda kerajinan yang ditawarkan antara lain berupa gentong atau tempat sayur, asbak, lampu meja dan jam duduk. Ada pula tempat tisu bulat, kotak yang biasa ditempatkan di atas meja, kotak perhiasan dan sendok sayur dari kayu serta batok kelapa.
Untuk wadah sayur dari kayu, harga yang ditawarkan sekitar Rp 15.000, asbak Rp 10.000, sendok sayur kayu Rp 7000 dan yang terbuat dari gabungan kayu dan batok kelapa Rp 5000. Sedangkan kerajinan untuk interior, misalnya gentong langsing dengan ukuran sekitar satu meter, sekitar Rp 120.000. (dok.mi/rmb)
1 komentar:
mnatap infonya gan,,,,
Post a Comment