Suku Anak Dalam Atau yang sering disebut dengan Orang Kubu itu salah satu suku yang ada di daerah Propinsi Jambi. Yang keberadaanya sekarang harus kita jaga .
Awalnya saya melihat Suku Anak Dalam yang ada di daerah Jambi , yang membuat saya bingung melihat cara berpakain yang aneh yang tidak lazim dilakuain orang normal , dimana dalam berpakain hanya mengunakan selembar kain saja untuk menutup bagian kemaluannya, dengan wajah semberaut dan berjalan dengan beberapa rombongan, yang ada terbelesit dipikiranku waktu itu hanya sekumpulan orang-orang aneh.
Wah, kalau terbayang dengan pikiran masa laluku, alangkah jahatnya pikiran ku itu seenaknya saja memvonis orang yang sama seperti kita juga dengan pikiran yang sejelek itu. Maaf kan aku ya… mungkin karena aku yang masih kecil dan kurang berpengetahuan tentang Suku Anak Dalam atau biasa dipangil dengan sebutan Orang Kubu..
Sejak itu, aku mulai bertanya – tanya tentang Suku Anak Dalam atau Orang Rimba alias orang Kubu. Ternyata mereka adalah bagian dari kita Rakayat Indonesia yang harus kita ancungi jempol karena kecintaannya terhadap hutan yang tidak mau hutan di rusak secara semena – mena dari orang luar ataupun dari pemerintah, karena hutanlah tempat kehidupan mereka.
Dengan Bergulirnya waktu, ternyata Suku Anak Dalam mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan kota, walupun tempat mereka dihutan sering sekali mereka keluar hutan untuk berinteraksi dengan masyarkat setempat. Yang lebih mebuat saya kagum ternyata Suku Anak dalam atau Orang Kubu sudah pandai dalam mengendarai sepeda motor. Padahal di hutan susah ya mengedarai motor?
Mereka juga sudah bisa berkomunikasi menggunakan handpone, ngak tau ya kalau media internet, jangan2 ada yang sudah punya blog. wkekwewke,,,, tapi saya sangat salut deh sama mereka yang terus berjuang untuk hidup di ganasnya rimba.
Foto Mbak Dona Watawan Jambi
Di Foto Sama LSM Jambi, hi LSM-nya Mau ngimbangi tu ngak pake baju
Suku Anak Dalam tidak pernah mempunyai pendidikan formal sekolah, karena mereka hidup di lebatnya hutan, siapa yang mau menjadi guru ditengah hutang yang ngak ada penghuninya selain Suku Anak Dalam.
Tapi kita harus berterima kasih dari Seorang LSM yang rela membantu menyumbangkan ilmunya dan berbagi pengetahuan terhadap mereka, Salah satunya Saur Marlina Manurung atau yang biasa di panggil Butet Manurung seorang Aktifis yang juga fokus menulis suku anak dalam jambi dan daerah Nusantara lainya. Pada tahun 2001. berkat Butet manurung lah sekarang beberapa Suku Anak Dalam bisa membaca, menulis dan menghitung tapi mungkin tidak sepintar kalian, saya rasa cukuplah untuk mereka untuk menjadi bekal agar bisa berinteraksi dengan lingkungan luar.
Rasa penyesalanku berpikiran jelek terhadap suku anak dalam dan sekarang aku mejadi mengagummi mereka karena tekatnya yang begitu besar untuk memperjuangkan kelestarian hutan dan penebangan kayu liar, mereka tak mau melihat rimbanya dirusak para tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, kareana rimbalah tempat mereka hidup dengan tentram dan damai.
5 komentar:
Pertamax nich...
fotonya manteb cuuy, kasian mreka yaah.
semangat sob.
Wah Unik ya.. Indonesia Memang kaya akan RAS!
Wah! keren! Idupnya di hutan??
Koq masii ada yah? Kirain uda punah!
Harus dilestarikan!
Mantep dah!
:D gua bahas ini kemarin presentasi di kls, dampaknya positif.. thx udah bantu tugas gua bos
Post a Comment