Blog Jambi Informasi jambi by a - One

Selayang Pandang

My photo
Sikapur Sirih ~ Selamat datang di Blog Informasi Jambi dari Yudi a-One. Sebelumnya Saya mau ngucapin banyak-banyak terima kasih pada kalian semua yang sudah ngunjungin blog saya ini. Blog ini saya buat dengan upaya untuk memuat segala sesuatu tentang Informasi Provinsi Jambi, yang mungkin kalian ada yang belum tahu, terutama buat sahabat dari luar provinsi jambi, dalam bentuk tulisan. Tak lupa pula rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena saya telah diridhoi kemampuan, kesehatan dan kelebihan oleh-Nya untuk dapat terus menjalankan hidup ini, mengembangkan ilmu yang saya punya, dan juga kesempatan untuk dapat membagikan informasi yang ada di jambi dan sedikit catatan atau pun coretan sampah tentang diriku dalam blog kecil nan sederhana ini. Semoga semua hal yang sudah saya muat di blog Informasi Jambi ini, bisa bermanfaat bagi kita semua.

Blog

7/27/10

Mengenal Tari Tradisional Melayu, Zapin

Tari ZapinUdah lama ni ngak posting arikel tentang Budaya Melayu, kali ini informasi jambi mengulas tentang Tari Tradisonal, Zapin, Saya rasa orang Asli Melayu udah tau senua dengan tari Zapin. Bagi yang belum tahu ada baiknya kita coba sedikit Mengenal Tari Tradisional Melayu Zapin, Tari Zapin merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Melayu. Konon, tari ini berasal dari Yaman. Pencipta gerak tarian ini adalah keturunan dari Arab.

Tari Zapin mulai dikenal oleh masyarakat Melayu di Indonesia setelah para pedagang Yaman datang ke beberapa daerah di Indonesia pada awal abad ke-16. Salah satu daerah tujuan mereka untuk berdagang ketika itu yakni Riau. Namun awalnya, tarian ini hanya dimainkan secara khusus di istana kerajaan Melayu saja. Ketika itu, tari Zapin hanya menjadi pertunjukan hiburan bagi Sang Raja. Seringkali, tarian ini juga dimainkan ketika ada tamu kehormatan berkunjung ke Kerajaan Melayu di Riau.

Awalnya, yang dapat melihat pertunjukan tari Zapin hanyalah para Raja Melayu, keluarga Raja serta para kerabat kerajaan. Namun seiring jumlah peminat Zapin di Riau semakin bertambah, tarian ini juga dimainkan bagi masyarakat umum. Jika awalnya tari Zapin hanya dimainkan untuk hiburan pertunjukan saja. Kini, tarian ini telah dijadikan salah satu kesenian tradisional Melayu dan di Riau, pertunjukannya-pun menjadi media promosi budaya Melayu.

Di Indonesia, pertunjukan tari Zapin tidak hanya dijumpai di daerah Riau saja. Zapin juga tumbuh dan berkembang di beberapa daerah, seperti Bengkulu, Jambi serta Lampung. Konon, perkembangan tari Zapin ke berbagai daerah itu seiring dengan kegiatan syiar agama Islam yang dilakukan oleh para pedagang dari Arab dan Gujarat.

Mereka menjadikan Zapin sebagai media pendekatan untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat di berbagai daerah yang ketika itu belum menganut Islam. Di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, tarian ini juga dapat Anda temukan. Bahkan di kalangan masyarakat keturunan Arab di pulau Jawa dan Madura, tari Zapin juga tumbuh dan berkembang pesat.

Sebutan tari Zapin umumnya hanya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di daerah Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu, tarian ini disebut Dana. Di Lampung, namanya menjadi Bedana, sedangkan di Jawa umumnya disebut Zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung menyebutnya nama Jepin, di Sulawesi disebut Jippeng, sementara di Maluku lebih dikenal dengan nama Jepen.

Konon, perbedaan nama untuk Zapin dipengaruhi oleh adanya akulturasi budaya dimana tarian itu diperkenalkan untuk kali pertama. Meskipun namanya berbeda, konsep dasar dari tarian itu tetaplah sama. Nuansa Islam begitu terasa ketika tarian tradisional khas Melayu ini dimainkan. Seperti apa pertunjukan tari Zapin? Tetaplah bersama kami, Suara Indonesia.

Di daerah Riau, pertunjukan Zapin umumnya dimainkan tak lebih dari 5 hingga 10 menit. Sebelum tahun 1960-an, Zapin hanya dimainkan oleh penari Lelaki. Namun kini, tarian ini juga dimainkan oleh para penari perempuan. Bahkan, tari Zapin juga seringkali dimainkan oleh beberapa pasang penari lelaki dan perempuan.

Selama pertunjukan berlangsung, mereka mengenakan kostum pakaian adat Melayu dan bernuansa Islam. Penari lelaki mengenakan baju lengan panjang sebagai atasan dan celana panjang sebagai bawahan. Tak ketinggalan, mereka juga mengenakan peci sebagai penutup kepala dan kain sarung yang dililitkan di pinggang hingga sebatas paha. Kostum penari perempuan juga menutupi seluruh anggota badan, baju lengan panjang sebagai atasan dan kain panjang sebagai bawahan. Mereka juga mengenakan kerudung sebagai penutup kepala.

Perpaduan gerak tari, musik pengiring, serta lantunan lagu berbahasa Melayu menjadi salah satu ciri khas pertunjukan Tari Zapin. Selama pertunjukan berlangsung, penari Zapin memainkan gerakan tangan dan kaki sambil mengikuti lantunan lagu dan alunan musik pengiring.

Musik pengiring Zapin terdiri dari 2 alat utama, yakni alat musik gambus dan marwas. Gambus merupakan alat musik tradisional Melayu yang terbuat dari kayu pohon. Untuk menghasilkan nada, Gambus dimainkan dengan cara dipetik seperti gitar. Sedangkan Marwas merupakan alat musik tabuh yang berbentuk seperti gendang kecil. Namun seringkali, musik pengiring Zapin juga dilengkapi dengan alunan suara seruling, gendang, serta biola. Ari-Ike/LPP RRI


Sumber: http://id.voi.co.id

0 komentar:

Post a Comment

Like Facebook