Blog Jambi Informasi jambi by a - One

Selayang Pandang

My photo
Sikapur Sirih ~ Selamat datang di Blog Informasi Jambi dari Yudi a-One. Sebelumnya Saya mau ngucapin banyak-banyak terima kasih pada kalian semua yang sudah ngunjungin blog saya ini. Blog ini saya buat dengan upaya untuk memuat segala sesuatu tentang Informasi Provinsi Jambi, yang mungkin kalian ada yang belum tahu, terutama buat sahabat dari luar provinsi jambi, dalam bentuk tulisan. Tak lupa pula rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena saya telah diridhoi kemampuan, kesehatan dan kelebihan oleh-Nya untuk dapat terus menjalankan hidup ini, mengembangkan ilmu yang saya punya, dan juga kesempatan untuk dapat membagikan informasi yang ada di jambi dan sedikit catatan atau pun coretan sampah tentang diriku dalam blog kecil nan sederhana ini. Semoga semua hal yang sudah saya muat di blog Informasi Jambi ini, bisa bermanfaat bagi kita semua.

Blog

6/19/10

Sejarah Piala Dunia - Indonesia, Negara Asia Pertama Tahun 1938

Piala DuniaSejarah Piala Dunia - Piala Dunia menyihir dunia. Namun Indonesia dengan penduduk 230 juta jiwa, ternyata tak pernah mampu menembus lingkaran laga internasional itu.

Kondisi persepakbolaan nasional sungguh menyedihkan. Bayangkan, dari sekitar 230 juta jiwa, tidak ada belasan kader yang mampu bermain bola secara profesional dan tangguh

“Bangsa yang terbelakang dan miskin seperti Kamerun, Ghana, Pantai Gading dan negeri Afrika lainnya saja bisa menemukan belasan pemudanya untuk menjadi pemain bola di Piala Dunia, masak Indonesia hanya ada sosok macam Ariel Peterpan atau teroris macam Dulmatin. Menyedihkan, ini pasti soal kebijakan dan manajemen persepakbolaan,” kata pengamat sosial Fahmi Panimbang MA dari PSIK Universitas Paramadina.

Menurutnya, bertahun-tahun kesebelasan nasional menjadi pecundang. Malah sangat sering pertandingan kesebelasan nasional diwarnai baku pukul serta kerusuhan antar penonton yang meresahkan publik.

“Tidak ada bangsa yang tidak mampu bermain bola. Di luar negeri, anak-anak berbakat bola, sejak dini atau usia kanak-kanak dididik dan disekolahkan bermain bola. Setelah muda atau dewasa, mereka jadi pemain profesional,” kata penggemar bola Arif Susanto MA, dosen Fisip Universitas Al Azhar, Jakarta.

Di Indonesia, begitu banyak anak berbakat bermain bola, namun karena minimnya penangangan dari pemerintah baik di daerah mapun pusat menjadi sia-sia. “Energi mereka tak tersalurkan. Para remaja berbakat bola juga terabaikan,” tambah Reza Dienaputra, penggemar bola yang juga dosen Sejarah Universitas Padjadjaran menilai, .

Menurutnya, Indonesia perlu memperbanyak sekolah seperti yang dilakukan Bercelona di Bali, untuk mengembangkan sepakbola. Sekolah macam ini juga bagian dari industri sekaligus bisnis wisata yang memperkaya sportivitas dan peradaban bangsa.

Sepak bola tidak harus dibangun dengan kompetisi yang glamour. Banyak negara telah membuktikan itu. Kamerun, Pantai Gading, Nigeria, atau bahkan Irak yang tercabik perang membuktikan hal itu. Tanpa kompetisi yang glamour sepak bola tetap akan hidup dan tumbuh di masyarakat.

Indonesia juga merupakan bagian dari sejarah Piala Dunia. Saat masih dijajah, dengan nama Hindia-Belanda di 1938, Indonesia tercatat sebagai negara Asia pertama yang masuk ke putaran final Piala Dunia.

Yang jelas, harapan terbesar adalah suatu ketika nanti, di masa depan, kita masih bisa menyaksikan Indonesia lolos ke Piala Dunia. Entah kapan, yang jelas harus sabar. [was/ris]

Sumber: Detik Pos

0 komentar:

Post a Comment

Like Facebook