Fathudin Abdi-Kemas Ismai lolos Calon Perseorangan | Pilkada Batanghari - Satu pasangan calon perseorangan, Fathudin Abdi-Kemas Ismail, lolos seleksi berkas dukungan yang disyaratkan Komisi Pemilihan Umum Batanghari. Pasangan ini menjadi calon perseorangan pertama di Provinsi Jambi yang berhasil masuk dalam persaingan pemilihan kepala daerah.
"Berkas dukungan yang diserahkan pasangan Fathudin-Kemas telah memenuhi syarat, sehingga mereka lolos. Sedangkan satu pasangan lainnya, Edy Sukarno-Umrin Eri tidak lolos karena tidak memenuhi syarat dukungan minimal," ujar M. Sanusi, Ketua KPU Batanghari, Jumat (27/8/2010). yang di kutip Informasi Jambi dari Kompas.com
Sabtu (28/8/2010) ini, pasangan Fathudin-Abdil akan ditetapkan KPU Batanghari sebagai Cabub-Cawabub, bersama empat pasangan lainnya yang diusung partai.
Sejak peluang masuknya calon perseorangan dibuka, belum satu pun pasangan di wilayah Jambi dapat lolos masuk dalam persaingan pilkada. Sebelumnya, pasangan Agus Setyonegoro-Helmi yang mendaftarkan diri seb agai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi pada tahun lalu, ditolak KPU setempat karena alasan terganjal aturan yang belum jelas.
Sedangkan pasangan Edy Sukarno-Umrin Eri, lanjut Sanusi, tidak lolos karena tidak memenuhi syarat minimal jumlah dukungan. Sesuai aturan, set iap pasangan calon dari perseorangan diwajibkan menyerahkan berkas dukungan sebanyak 6,5 persen dari jumlah pemilih, atau 13.576 orang.
"Akan tetapi, pasangan Edy-Umrin meski telah menyerahkan total lebih dari 20.000 berkas, termasuk berkas perbaikan, ternyata yang memenuhi syarat tidak sampai 13.000 berkas dukungan. Banyak identitas pendukung yang tidak valid, dan ditemukan banyak surat keterangan domisili palsu dari lurah," ujarnya.
Sanusi melanjutkan, KPU sebelumnya telah mengingatkan pasangan ini untuk menyerahkan berkas perbaikan hingga maksimal 13.000 nama. Namun, Edy-Umrin hanya menyerahkan berkas dengan jumlah minimal, yaitu sekitar 8.000 nama saja. Akibatnya, ketika ada nama pendukung yang tidak valid, pasangan ini berpeluang besar tidak lolos. "Ternyata memang kami temukan lebih dari 2.000 nama yang tidak valid pada berkas dukungan perbaikan, sehingga pasangan Edy-Umrin tidak kami nyatakan lolos," lanjutnya.
Mengetahui tidak lolos seleksi berkas dukungan, Umrin Eri menduga ada kecurangan di balik keputusan KPU. Padahal, pihaknya telah mengecek ke tingkat kecamatan, dan mengetahui jumlah dukungan yang telah dinyatakan valid sudah melewati batas minimal atas syarat 6,5 persen. "Sekarang tiba-tiba kami dinyatakan tidak lolos," ujarnya.
Umrin menilai, pejabat KPU Batanghari memiliki kecenderungan untuk memenangkan pasangan dari calon perseorangan lainnya, Fathudin Abdi-Kemas Ismail , mengingat Fathudin sebelumnya merupakan Ketua KPU Batanghari. Ia kemudian digantikan oleh Sanusi, setelah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Bupati. Sanusi mengatakan telah mengetahui adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh pasangan Fathudin-Kemas, misalnya ketika penyerahan berkas dukungan melewati batas waktu yang ditetapkan. Namun, KPU tidak mempersoalkannya.
Terkait itu, Umrin menyatakan akan menggugat KPU Batanghari. Ia menambahkan, sangat mungkin muncul reaksi keras dari belasan ribu pendukungnya, setelah mengetahui pasangan ini tidak lolos seleksi. "Saya tengah berkonsultasi dengan penasehat hukum, dan kami dalam waktu dekat akan menggugat KPU," kata Umrin.
Penetapan kandidat
Kepolisian Resor Batanghari menyiapkan sekitar 200 personil untuk menjaga jalannya penetapan serta pengambilan nomor urut bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Batanghari, Sabtu (28/8) ini. Pengamanan ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kericuhan oleh m assa pendukung kandidat yang tak lolos seleksi KPU.
Kapolres Batanghari Ajun Komisaris Besar Tjahyono Saputro mengatakan, sebanyak dua pertiga kekuatan dikerahkan untuk mengamankan acara penetapan lima pasangan calon bupati dan wakil bupati. Pasukan dibagi menjadi dua, yaitu 100 personil untuk mengamankan Gedung Pemuda di Muara Bulian, yang menjadi tempat penetapan pasangan calon oleh KPU Batanghari, dan 100 lainnya berjaga pada wilayah kecamatan yang juga potensial terjadi konflik.
"Kami telah mengetahui adanya potensi kericuhan. Hari ini (Jumat) kami telah berkoordinasi dengan KPU. Kami juga mengimbau seluruh pasangan claon untuk menjaga para pendukungnya tidak bertindak anarkis," ujar Tjahyono.
0 komentar:
Post a Comment