Banjir Bandang Jambi - Bupati Kabupaten Merangin, Jambi, H Nalim menyatakan, banjir bandang yang menghancurkan puluhan rumah dan fasilitas umum di sembilan desa pada dua kecamatan di daerahnya ditetapkan sebagai bencana nasional.
"Kita punya alasan untuk menetapkan bencana banjir di Merangin sebagai bencana nasional, karena dampak banjir telah menimbulkan kerugian yang sangat besar," katanya di Bangko, Merangin.
Bupati menjelaskan, kerugian akibat bencana yang terjadi pada Sabtu sekitar pukul 02:00 WIB itu diperkirakan mencapai Rp 40 miliar karena telah merusak jembatan, ratusan rumah warga, dan areal persawahan serta jalan.
Pemkab Merangin telah meluncurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan dan alat berat ke lokasi bencana dan telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jambi.
Sabtu banjir bandang menyapu sembilan desa di Kabupaten Merangin meliputi Desa Muara Kibul, Ngaol, Pulau Tebakar, Tanjung Beringin, Muara Langeh di Kecamatan Tabir Barat.
Kemudian Desa Muaro Jernih, Muaro Seketuk, Rantau Ngarau dana Desa Pulau Aro di Kecamatan Tabir Ulu.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Pular Terbakar, Kecamatan Tabir Barat, akses jalan di desa itu banyak yang rusak dan hampir putus akibat terjangan air.
Bahkan, salah satu rumah toko yang ada di bibir jalan itu hilang karena ambruk dan masuk ke dalam sungai.
Selain itu, bangunan SD Negeri 106 di desa itu juga porak poranda diterjang air. Lumpur dan sampah-sampah kayu yang dibawa banjir memenuhi ruangan kelas, meja kursi dan perlengkapan sekolah lainnya berhamburan.
Kerusakan lainnya dialami jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pulau Tebakar dengan desa lainnya di seberang sungai. Kondisi jembatan gantung ini miring dan nyaris putus karena salah satu tali penyangganya putus.
Kondisi tak jauh berbeda terlihat di Pondok Pesantren di Desa Muara Langeh, Kecamatan Tabir Barat. Beberapa pondok belajar sekaligus tempat menginap para santri terjungkal akibat terjangan banjir.
Tidak hanya kerugian infrastruktur, sebagian masyarakat juga merasa kehilangan ternak seperti ayam, kambing, dan kerbau.
Sementara kondisi perkampungan warga di Desa Pulau Tebakar mengalami kerusakan paling parah dari desa lainnya.
sumber kompas.com
0 komentar:
Post a Comment